Suara.com - Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Fitrah Nur bersama sejumlah pejabat di Direktorat Jenderal Perumahan melakukan peninjauan lapangan ke tiga lokasi yang akan dijadikan alternatif relokasi warga terdampak longsor di Sumedang, Jawa Barat.
"Ada tiga lokasi yang kami tinjau untuk relokasi warga tersebut," ujar Direktur RUK Fitrah Nur di Sumedang beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, imbuhnya, lokasi yang diusulkan memiliki lahan yang cukup luas. Lokasi pertama terletak di tanah kas Desa Tegal Manggung milik Pemda setempat.
Lokasi tersebut nantinya bisa digunakan untuk relokasi terpusat. Luas lahan yang ada sekitar 27,26 hektar dan saat ini masih berupa lahan kebun atau ladang.
"Lokasi ini juga diminati oleh warga terdampak namun terkendala pembebasan lahan," terangnya.
Sementara lokasi kedua, berada di kawasan Perumahan El Hago Residence milik PT Altha Land Property yang menjadi anggota asosiasi pengembang Asprumnas.

Di lokasi ini bisa digunakan untuk relokasi mandiri dan memiliki luas lahan 10 hektar. Saat ini eksisting berupa lahan perumahan namun terkendala masih belum disepakatinya pembiayaan pembangunan rumah.
Adapun lokasi ketiga berada di Lokasi Perumahan PT. SBG dan dapat digunakan untuk relokasi mandiri dengan luas lahan 14 hektar.
Kondisi eksisting berupa lahan perumahan dan lokasi sudah direkomendasi oleh ahli geologi namun diperlukan pematangan lebih lanjut.
Baca Juga: Berkat PUPR, ASN dan Keluarganya di Bengkulu Miliki Hunian Layak
"Kami minta Pemda segera memutuskan lokasi relokasi yang tepat untuk warga. Jadi kami bisa segera menyalurkan bantuan perumahan berupa pembangunan Risha," katanya.