Buku Baru tentang Ayah Adolf Hitler Ungkap Latar Belakang Keluarganya

Kamis, 25 Februari 2021 | 12:14 WIB
Buku Baru tentang Ayah Adolf Hitler Ungkap Latar Belakang Keluarganya
DW

Suara.com - Ayah Adolf Hitler seorang otodidak, tapi terlalu arogan dan menganggap mampu melakukan segalanya, tulis sejarawan Austria Roman Sandgruber dalam buku baru yang menyitir surat-surat Alois Hitler.

Hingga kini hanya sedikit yang diketahui tentang Alois Hitler, ayah Adolf Hitler.

Sebuah buku baru yang terbit hari Senin (22/2) kini mengungkap lebih banyak tentang keluarga sang diktator Nazi Jerman itu.

Buku itu berbahasa Jerman "Hitlers Vater: Wie der Sohn zum Diktator wurde" (Ayah Hitler: Bagaimana Putranya Menjadi Seorang Diktator) yang ditulis oleh sejarawan Austria Roman Sandgruber.

Dia berpendapat, Alois Hitler memainkan peran besar dalam perkembangan psikologi putranya.

Buku ini diangkat dari bundelan 31 surat yang ditulis Alois Hitler yang dialamatkan kepada Josef Radlegger, setelah Alois membeli pertaniannya di Hafeld, Austria.

Alois Hitler adalah seorang pegawai bea cukai Austria. Karena pekerjaannya dia harus berpindah-pindah tempat tinggal sampai 18 kali.

Dia seorang otodidak yang punya cita-cita jadi petani teladan, sekalipun dia praktis tidak memiliki pengalaman bertani.

Alois Hitler dalam suratnya menulis, dia sejak dulu " ingin menjadi petani terpelajar yang lebih baik dari yang lain," tulis Roman Sandgruber, dan menggambarkan sosok ayah Hitler itu sebagai orang yang "sombong dan terlalu melebih-lebihkan dirinya sendiri".

Baca Juga: Tempat BAB Diktator Rasis Adolf Hitler Dilelang, Harga Tembus Rp 266 Juta

Adolf Hitler meniru tulisan tangan ayahnya Adolf Hitler lahir di Braunau am Inn, Austria, pada tahun 1889 dari pasangan Alois dan istri ketiganya yang jauh lebih muda, Klara Pötzl.

Keluarga itu pernah tinggal di sebuah properti milik warga Yahudi di Urfahr, dekat kota sungai Donau di Linz.

Roman Sandgruber menerangkan, tulisan tangan ayah Adolf Hitler bergaya tulisan lama yang disebut Kurrentschrift, dengan banyak sudut tajam dan perubahan arah.

Bundelan surat-surat itu juga mengungkapkan bahwa ibu Hitler, Klara, tahun 1907 hampir meninggal dan dirawat oleh seorang dokter Yahudi, yang belakangan melarikan diri ke Amerika Serikat setelah Nazi menguasai Jerman dan Austria.

Anti-semit sejak muda Hitler sudah menjadi anti-Semit di masa mudanya, Sandgruber menyimpulkan, dan membantah banyak klaim yang menyebutkan bahwa kebencian Hitler terhadap Yahudi terbentuk setelah dia pindah ke Wina.

Sebagai seorang pemuda, Hitler pindah ke Wina sekitar tahun 1908 dan bercita-cita menjadi seorang seniman, meskipun dia ditolak masuk sekolah seni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI