"Jika seorang pemimpin agama yang hebat seperti Paus dapat mengambil langkah ini, berjalan dengan rendah hati untuk bertemu dengan pemimpin Syiah, maka itu adalah simbol yang kuat bahwa dia menjalankan apa yang dia khotbahkan," katanya.
Paus menyerukan umat Kristiani untuk tinggal di Irak "Pesan yang paus bawa, terutama dari kunjungan ke daerah Irak utara ini, adalah solidaritas dengan komunitas Kristen yang sangat menderita di bawah Islamic State," kata jurnalis DW Owen Holdaway.
Paus mengatakan eksodus "tragis" penduduk Kristen dari Irak yang dilanda perang, "tidak hanya merugikan individu dan komunitas yang bersangkutan, tetapi juga bagi masyarakat yang mereka tinggalkan."
Serangan pasukan ISIS memaksa ratusan ribu orang Kristen di provinsi Nineveh Irak utara melarikan diri.
Populasi Kristen di negara itu telah menyusut menjadi kurang dari 400.000 orang, dari sekitar 1,5 juta.
Pemerintah di Baghdad mengerahkan pasukan keamanan yang kuat pada hari Minggu (07/03), untuk memastikan keamanan Paus Fransiskus selama perjalanannya di Irak.
Pada hari Sabtu (06/03), Paus mengadakan pertemuan dengan ulama Syiah Irak dan mengunjungi tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Paus menggelar misa di masa pandemi Paus Fransiskus kemudian melakukan perjalanan untuk mengadakan misa di sebuah stadion di Irbil, sebuah kota di wilayah semi-otonom Kurdi utara.
Ribuan orang ikut serta, meskipun di tengah pandemi virus corona. Pakar kesehatan masyarakat menyatakan kekhawatiran karena misa publik itu berpotensi menyebarkan virus, saat Irak sedang menghadapi lonjakan kasus baru.
Baca Juga: Paus Fransiskus Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Irak, Apa Saja Misinya?
Paus dan anggota delegasinya telah divaksinasi tetapi sebagian besar warga Irak belum. Mengakhiri misa, Paus berjanji untuk tetap mendoakan dan menyerukan perdamaian di Irak bahkan ketika dia kembali ke Vatikan pada hari ini Senin (08/03).
"Jangan berhenti berharap! Jangan menyerah! Jangan putus asa!" ujar Paus Fransiskus.
"Sekaranglah waktunya untuk membangun kembali dan memulai dari awal." pkp/rap (Reuters, AFP, AP)
