"Warga dan solidaritas diserang dari 2 arah akses masuk Pancoran Gang Buntu II," kata dia.
Leon menambahkan, saat warga sedang menangani korban luka, tiba-tiba terjadi tembakan gas air mata dari dua arah. Sehingga, posko medis terkepung dan harus menutup akses masuknya.
"Setalah serangan gas air mata mulai mereda, posko medis kembali dibuka namun akibat serangan gas air mata, kondisi di dalam posko medis menjadi tidak karuan," tutup dia.
Bentrok Ormas vs Warga
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah sebelumnya mengatakan, keributan itu antarwarga dan beberapa warga lainnya bersama ormas.
"Perselisihan itu sudah ada laporan pidana maupun perdatanya," kata Azis dilansir dari Antara, Kamis (25/2/2021).
"Perselisihan diawali dari lahan yang diakui oleh salah satu perusahaan milik negara, satu lagi oleh warga yang mengaku memiliki hak atas dasar waris," sambungnya.
Azis menambahkan, saat itu terjadi kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Saling klaim hak atas tanah tersebut hingga memicu bentrokan.
"Yang satu merasa sudah memberikan haknya, yang satu merasa akan diusir. Sehingga terjadilah pertikaian antara kedua kelompok tersebut, lempar-lemparan batu dan menimbulkan beberapa orang terluka," kata Azis.
Baca Juga: Anies Bakal Gusur Warga di Daerah Rawan Banjir, Dipindah ke Rusun
Azis menyebutkan polisi telah berada di lokasi untuk melerai antarkelompok yang bertikai agar tidak menimbulkan korban lebih banyak.