Tapi, dirinya mengingatkan agar SOP yang disepakati itu benar-benar berjalan di lapangan mengingat yang paling sulit menurutnya adalah implementasi dari aturan-aturan itu.
"Namun konsep, ngomong itu mudah. Yang sulit adalah implementasinya. Maka tadi saya lihat, ketidaksiplinan guru-guru yang berkerumun jaraknya tidak ada satu meter. Ini simpel, tapi serius dan teman-teman tidak ada yang aware (awas) pada itu," tegas Ganjar.
Kebijakan uji coba PTM itu juga disambut bahagia oleh para siswa, salah satunya Najwa. Setelah lulus dari SMP dan diterima di SMA, baru kali ini Ia merasakan belajar di sekolah. Apalagi, di hari pertama masuk sekolah langsung dikunjungi orang nomer satu di Jawa Tengah.
"Seneng sekali bisa sekolah, karena udah lama nggak masuk sekolah. Apalagi tadi didatangi pak Ganjar, bangga banget rasanya. Sejak lulus dari SMP dan diterima di sini, baru pertama masuk. Jadi bisa ketemu teman-teman baru," katanya.
Sama dengan siswa lain, Najwa mengatakan kendala sekolah daring memang cukup menyulitkan. Materi yang disampaikan guru seringkali tidak dipahami dengan baik dan siswa sulit mencari penjelasan.
"Kalau di sekolah seperti ini lebih mudeng. Kalau ada yang susah, bisa ditanyakan langsung sama gurunya," ucapnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh pelajar di Jateng untuk tetap taat protokol kesehatan. Kesadaran dibutuhkan agar proses belajar mengajar di sekolah tetap bisa dilakukan.