Tanggal 15 sampai 21 Februari 2021, tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL (Dislambair TNI AL) bergabung dalam tim penyelam.
Proses pencarian masih menggunakan metode visual. Pencarian ini juga tidak mendapatkan hasil karena kendala cuaca dan jarak pandang di bawah air.
Tanggal 22 Februari sampai 12 Maret 2021, tim KNKT berkoordinasi dengan PT Sriwijaya Air untuk penggunaan metode penyedotan jumpur atau trailing suction hopper dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8 yang saat itu masih berada di Teluk Lamong (Pacitan) Jawa Timur.
Sebelum pelaksanaan penyedotan lumpur, tim penyelam menyelam untuk pembersihan area dengan mengangkat puing puing pesawat.
Tanggat 25 Maret 2021, kapal TSHD King Arthur 8 sampai di peranan pulau Lancang Kepulauan Seribu.
Mulai 25 Maret 2021, pencarian CVR dilakukan dengan cara penyedotan lumpur oleh kapal TSHO King Arthur 8.
Area pencarian diperbesar, yaitu 90 x 90 meter. Tanggal 30 Maret 2021 jam 20.05 WIB, CVR tersedot dan ditemukan di penampungan serpihan kapal TSHD King Arthur.
"Hingga saat ini, proses investigasi masih terus dilakukan oleh tim KNKT disertai proses penelitian yang mendetail."
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Pulau Seribu, 9 Januari 2021. Pesawat itu terbang dalam rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak.
Baca Juga: Ketua KNKT Ceritakan Perjuangan Cari CVR Sriwijaya Air Hingga Hari Terakhir
Pesawat tersebut diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang.