Pemimpin Junta Myanmar Rencana Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Senin, 19 April 2021 | 12:26 WIB
Pemimpin Junta Myanmar Rencana Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski demikian, diduga hanya sedikit dari para tahanan yang dibebaskan itu adalah aktivis demokrasi yang ditangkap sejak kudeta.

Suu Kyi termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta Februari lalu, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Hari Sabtu bertepatan dengan hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar dan hari terakhir liburan lima hari yang biasanya dirayakan dengan kunjungan ke kuil Buddha dan dirayakan di jalan-jalan.

Aktivis demokrasi menyerukan pembatalan perayaan Tahun Baru kali ini dan meminta orang-orang untuk fokus pada kampanye pemulihan demokrasi.

Jalan terjal berliku Myanmar menuju demokrasi

Sementara militer membebaskan ribuan tahanan, mereka juga telah mengeluarkan surat perintah penahanan untuk 832 orang terkait aksi menentang kudeta, menurut AAPP.

Di antara mereka, 200 orang termasuk selebritas internet, aktor dan penyanyi yang menentang kudeta.

Mereka dikejar dengan tuduhan mendorong perbedaan pendapat di angkatan bersenjata, dan berpotensi dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun.

Dua di antaranya yaitu pasangan suami istri yakni sutradara film Christina Kyi dan aktor Zenn Kyi.

Baca Juga: Pentolan Junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Akan Datang ke Indonesia

Mereka telah ditahan di bandara di kota Yangon pada hari Sabtu saat mencoba meninggalkan negara itu menuju Bangkok dengan menggunakan pesawat, demikian situs berita Irrawaddy melaporkan.

Sekitar 80 dokter juga telah ditetapkan sebagai buron dengan tuduhan berusaha "merusak perdamaian dan stabilitas."

Wakil Presiden NUG, Duwal Sheila, yang juga adalah pengacara etnis Kachin, mengatakan dalam pesan Tahun Barunya bahwa jalan untuk mengganti kekuasaan militer menuju demokrasi akan terjal dan berliku. ae/ts (Reuters, AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI