Kemendikbud melalui Hilmar Farid langsung merespon. Ia menegaskan, kamus itu telah ditarik dari peredaran untuk selanjutnya diperbaiki.
"Saya mengakui bahwa ini kesalahan karena kealpaan bukan karena kesengajaan, itu poin yang saya tekankan, tapi sekarang sudah diturunkan, dan juga di perpustakaan kemdikbud juga kita tarik," kata Hilmar.
Lalu editor Kamus Sejarah Indonesia, Prof Susanto Zuhri juga telah memberikan klarifikasi. Ia menyatakan, buku yang ramai diperbincangkan tersebut masih bersifat draf, belum diterbitkan secara resmi oleh Kemendikbud, sehingga masih dalam proses pembuatan.
Kontributor : Mutaya Saroh