“Walau proyeknya kecil, itu ormas bisa nyampe puluhan, belum lagi preman yang tidak mengatasnamakan ormas. Itu macem-macem.”
Jika keinginan mereka tak dituruti, mereka tak segan-segan meneror pekerja proyek yang pesannya supaya perusahaan segera memberikan jatah jika ingin pekerjaan di wilayah mereka berlanjut.
Cara mereka meneror bermacam-macam, misalnya sering mendatangi pekerja proyek yang sedang bekerja, terkadang menyita peralatan kerja mereka sampai pimpinan proyek mau memenuhi permintaan.
“Saya selalu on call, pada saat ada masalah di lapangan, kalau anak-anak tidak bisa menyelesaikan, baru saya yang nego. Kalau masih bisa diselesaikan sama mereka (pekerja di lapangan) ya kita hanya via telepon aja.”
Apa yang dilakukan kontraktor?
Selama persoalan yang terjadi di lapangan masih bisa ditolerir dan bisa ditangani sendiri, kata Luther, “Ya saya sendiri untuk hadapi itu sampai selesai. Karena perizinan itu dari atas sampai ke bawah, termasuk premanisme. Premanisme kita semua yang handle.”
Akan tetapi kalau masalahnya sudah kompleks, misalnya teror ormas atau LSM dalam meminta jatah sudah benar-benar membahayakan, biasanya Luther meminta bantuan aparat yang membekingi perusahaannya untuk membuat para pemalak mengerti.
“Ya pada saat kita ada beking baru mereka kalah,” kata Luther.
Luther menceritakan salah satu kejadian yang berlangsung di Kemayoran, Jakarta Pusat. Suatu hari, proyek yang sedang dikerjakan didatangi beberapa ormas untuk minta jatah, dan mereka meneror para pekerja dengan sedemikian rupa.
Baca Juga: Kisah Penjaga Makam: Menjawab Apa Saja yang Terjadi di Kuburan
Berbagai pendekatan komunikasi sudah dilakukan, tetapi ketua ormas tetap ngotot. Situasi pun berubah menjadi menegangkan.
“Akhirnya kita kerahkan polisi untuk bantu jaga,” kata Luther.

Setelah polisi turun tangan, situasi dapat kembali kondusif.
Akan tetapi ketika itu perusahaan tetap mengeluarkan uang untuk diberikan kepada ormas, hanya saja nilainya jauh lebih kecil dari yang mereka tuntut sebelumnya.
Masalah sudah ditangani polisi, kenapa pula masih mau membayar ormas? Mereka tetap dikasih uang supaya tenang. Dalam banyak kasus, ormas akan datang lagi untuk mengganggu.
“Di lapangan itu banyak material, kita juga jaga keamanan yang kerja, jadi mau nggak mau kita daripada jadi masalah yang lebih besar, kita lebih baik mengalah, tetapi tidak terlalu besar nilainya.”