Andrei Sakharov Si Pembuat Bom Nuklir yang Berubah Jadi Pejuang HAM

Sabtu, 22 Mei 2021 | 13:13 WIB
Andrei Sakharov Si Pembuat Bom Nuklir yang Berubah Jadi Pejuang HAM
Andrei Sakharov [DW]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perayaan ulang tahun ke-100 Andrei Sakharov digelar di berbagai tempat. Tapi di Rusia sendiri, ketenarannya memudar sejak pemerintahan Vladimir Putin dan pembatasan gerakan protes dan kebebasan berpendapat.

Pusat Dokumentasi Sakharov di Moskow berencana merayakan ulang tahun ke-100 fisikawan nuklir dan pembangkang terkenal Soviet Andrei Sakharov dengan sebuah pameran foto.

Namun pihak berwenang menolak izin acara pameran itudengan "alasan teknis". Panitia menyebut keputusan itu "memalukan" dan mengatakan akan ada "masa depan yang menyedihkan" bagi sebuah negara yang mengabaikan warisan "salah satu putra terbaiknya".

Figur Sakharov memang sering jadi diskusi kontroversial, kata Karl Schlögel, sejarawan Jerman dengan spesialisasi di Eropa Timur.

"Saya pikir itu terjadi di luar keinginannya," kata Schlögel kepada DW- Dia mengatakan, Sakharov memang kemudian menjadi aktivis hak-hak sipil karena "keteguhan dan kesetiaan pada prinsip-prinsipnya."

Lahir 21 Mei 1921 di Moskow, Andrei Sakharov mewarisi kecintaan pada fisika dari ayahnya, yang juga seorang fisikawan.

Bakatnya bersinar sejak awal, dan dia segera menjadi bagian dari lingkaran elit ilmuwan yang mengerjakan proyek rahasia, termasuk pembuatan senjata nuklir.

Sakharov juga memainkan peran kunci dalam pengembangan bom hidrogen Soviet. Pada tahun 1961, pimpinan Soviet saat Khrushchev memutuskan untuk menggelar lagi uji coba bom atom di Kutub Utara yang tadinya sudah dihentikan.

Sakharov ketika itu adalah satu-satunya ilmuwan yang secara lantang menentang rencana tersebut. Oktober 1961 dilakukan uji coba bom atom Tsar, bom atom terkuat yang pernah diledakkan di Bumi, berkekuatan kira-kira 4.000 kali bom Hiroshima.

Baca Juga: Rusia Rilis Rekaman Rahasia Tsar Bomba, Bom Nuklir Terkuat dalam Sejarah

Konsekuensi yang menghancurkan dari tes tersebut mengubah sikap Sakharov menjadi penentang lombaan senjata nuklir antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI