Aksi Tuntut Pembebasan 2 Tapol Papua Dipaksa Bubar oleh Gerombolan Ormas

Selasa, 25 Mei 2021 | 16:58 WIB
Aksi Tuntut Pembebasan 2 Tapol Papua Dipaksa Bubar oleh Gerombolan Ormas
Gerombolan lelaki berseragam organisasi masyarakat, mendatangi massa Papua se-Jabodetabek yang menggelar aksi di depan gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur, menuntut pembebasan tahanan politik, Selasa (25/5/2021). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerombolan lelaki berseragam organisasi masyarakat, mendatangi massa Papua se-Jabodetabek yang menggelar aksi di depan gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur, menuntut pembebasan tahanan politik, Selasa (25/5/2021).

Pantauan Suara.com di lokasi, awalnya sejumlah peserta aksi Papua menggelar aksi damai. Mereka menuntut dibebaskannya dua tapol, yakni Calvin Molama dan Roland Levy, dari tuduhan pemukulan.

Namun, tiba-tiba sejumlah orang berpakaian ormas tertentu mendesak mereka untuk membubarkan diri dari Gedung PN Jakarta Timur.

Juru bicara aksi masyarakat Papua, Rico Tude, mengatakan sejumlah orang berpakaian ormas tersebut diduga sengaja didatangkan untuk membubarkan aksinya.

"Mereka ini kami anggap sebagai ormas reaksioner. Ya mereka sengaja didatangkan untuk mengadang aksi-aksi kami. Walaupun kami aksi hari ini untuk menuntut pembebasan tahanan politik," kata Rico ditemui di lokasi.

Akibat ulah sejumlah berpakaian ormas tersebut, akhirnya massa Papua yang menggelar aksi terpaksa membubarkan diri.

Mereka tak merespons provokasi gerombolan itu untuk menghindari bentrokan.

Sejumlah aparat kepolisian yang berjaga di lokasi kemudian coba melerai, mencegah terjadinya bentrokan antardua kelompok tersebut.

Kapolsek Cakung Kompol Satria yang berada di lokasi menjelaskan, sejumlah orang berpakaian ormas itu merasa tak terima adanya aksi yang dilakukan oleh massa Papua.

Baca Juga: Kasus Kerumunan, Jaksa Hadirkan Kades hingga Epidemiolog ke Sidang Rizieq

"Mereka (ormas) tak terima. Tapi tak ada kericuhan, rekan-rekan dari Papua juga sudah selesai aksinya. Kami kawal dan diantarkan pulang," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI