JLNT Casablanca Jadi Jalur Road Bike, Bike 2 Work: Jangan Sampai Timbulkan Dampak Sosial

Jum'at, 04 Juni 2021 | 14:35 WIB
JLNT Casablanca Jadi Jalur Road Bike, Bike 2 Work: Jangan Sampai Timbulkan Dampak Sosial
Warga bersepeda saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Layang Non Tol Antarasari, Jakarta, Minggu (28/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang atau JLNT Casablanca sebagai jalur khusus pesepeda road bike di setiap akhir pekan. Pelaksanaannya, setiap hari Sabtu dan Minggu terhitung sejak pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.

Terkait itu, Ketua Komunitas Bike 2 Work, Poetoet Soerdjanto, mempertanyakan faktor keselamatan.

"Kalau boleh saya mengkritisi, ada kebijakan rute salah satunya melewati JLNT Casablanca. Itu kan sudah ada aturan sebelumnya bahwa sepeda motor dilarang melintas di sana karena alasan keselamatan jalan. Kalau tidak salah alasannya adalah embusan angin. Kalau sepeda motor saja dilarang, kenapa sepeda dibolehkan?," ungkap Poetoet saat dikonfirmasi, Jumat (4/6/2021).

Bagi Poetoet, kebijakan tersebut sangat tidak nyambung. Sepeda, yang secara fisik lebih ringan kenapa dibolehkan, sementara sepeda motor dilarang.

"Menurut saya ini kan sesuatu yang tidak nyambung. Sepeda motor lebih berat dilarang, sepeda lebih ringan malah dibolehkan," ungkap dia.

Poetoet pun khawatir jika kebijakan tersebut bakal menimbulkan gesekan sosial di ranah yang lain. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah lebih cermat lagi dalam membuat suatu aturan.

"Ini akan menjadi konflik sosial di sisi yang lain. Jadi silahkan dibuat disktesi kebijakan tetapi harus ditinjau lebih cermat jangan sampai menimbulkan dampak sosial yang lain," jelas Poetoet.

Di sisi lain, jika kebijakan tersebut tetap berjalan, Poetoet berharap agar pesepeda mencari rute alternatif. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial khususnya bagi pengguna sepeda motor.

"Tetapi kalau ada kebijakan waktu dan rute, JLNT yang tidak boleh dilintasi notor ya tidak boleh juga buat sepeda. Silahkan cari rute yang lain agar tidak terjadi gesekan di masyarakat," pungkas dia.

Baca Juga: Bakal Bikin Jalur Road Bike, Pemprov DKI: Kami Tak Pernah Manjakan Pesepeda

Respons Pemotor

Wacana penggunaan JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang sebagai jalur khusus bagi pesepeda road bike di setiap akhir pekan juga mengundang reaksi dari pengguna sepeda motor. Reaksi paling nyata adalah soal risiko saat melintas di jalur sepanjang 3,4 kilometer tersebut.

"Tapi sebetulnya, agak berisiko karena itu jalan layang dan posisinya tinggi," kata Rifki Salim selaku pengguna sepeda motor saat dijumpai di lokasi, Jumat (4/6/2021) hari ini.

Rifki berpendapat, kajian mengenai penggunaan JLNT sebagai jalur road bike harus menjadi perhatian khusus. Salah satu yang menjadi perhatian adalah risiko keselamatan si pesepeda yang melintas.

"Sebetulnya kajian untuk mengizinkan JLNT sebetulnya harus benar-benar jadi perhatian karena sangat berisiko. Buktinya motor aja dilarang lewat situ karena angin yang kencang," sambungnya.

Pemotor lainnya, Hendra Subarkah memaparkan, wacana penggunaan JLNT sebagai jalur road bike adalah sesuatu yang kurang kerjaan. Kata dia, jika pengguna road bike ingin merasakan sensasi yang lain, sebaiknya menggunakan jalur lain dan bukan berada di jalan raya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI