"Karena dengan data SDGs Desa tadi, desa dalam merencanakan pembangunan tidak lagi berdasarkan keinginan elit-elit desa, tapi berdasakan masalah yang dihadapi desa," katanya.
Menurutnya, data sangat diperlukan untuk merencakan pembangunan desa, karena terkait permasalahan desa dan data terkait potensi yang dimiliki.
Di sinilah Kemendes PDTT kemudian lakukan pemutakhiran Data berbasis SDGs Desa dengan harapan perencanaan pembangunan desa di 2023, desa sudah miliki basis data yang bagus.
Gus Menteri bakal mengusulkan e-SAKIP untuk dijadikan contoh bagi daerah lain. Menurutnya, model pembangunan yang paling baik untuk desa adalah replikasi.
"Replikasi dengan catatan disesuaikan dengan kondisi desa masing-masing," kata Gus Menteri.
Setelah itu, Gus Menteri bersama Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir meluncurkan integrasi e-SAKIP Desa dengan Sistem Informasi Desa.