Film the EndGame soal Pelemahan KPK Sedot Perhatian, WatchDoc Kebanjiran Permintaan Nobar

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 07 Juni 2021 | 19:33 WIB
Film the EndGame soal Pelemahan KPK Sedot Perhatian, WatchDoc Kebanjiran Permintaan Nobar
Poster film dokumenter the EndGame, Ronde Terakhir Melawan Korupsi karya WatchDoc Documentary Maker. [WatchDoc]

Suara.com - the EndGame: Ronde Terakhir Melawan Korupsi, film dokumenter karya Watchdoc Documentary Maker, menyita perhatian publik.

Film tersebut berisi kesaksian tentang dugaan penyingkiran sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang menangangi kasus rasuah kelas kakap, melalui jalur prosedural bernama Tes Wawasan Kebangsaan oleh Ketua Firli Bahuri, sehingga membangkitkan animo masyarakat.

Salah satu pendiri Watchdoc Documentary Maker, Dandhy Dwi Laksono, mengatakan pada hari ketiga penayangan, Senin (7/6/2021), terdapat 713 permintaan menonton bareng alias nobar film tersebut.

Film the EndGame tayang perdana, Sabtu (5/5) akhir pekan lalu. Watchdoc Documentary Maker menayangkan film tesebut secara gratis dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat, melalui sistem nobar.

“Hari ketiga penayangan, jumlah request nobar 713 lokasi,” kata Dandhy saat dihubungi Suara.com.

Padahal, kata Dandhy, sudah tersedia 52 lokasi nobar di seluruh Indonesia pada hari yang sama.

Saat tayang perdana Sabtu lalu, the EndGame ditonton publik di 169 lokasi nobar. Hari kedua, Minggu (6/6), terdapat 123 lokasi nobar.

Pendiri Watchdoc Documentary Dandhy Laksono dalam konferensi pers di Kantor AJI Indonesia, Jakarta. (Suara.com/Stephanus Aranditio).
Pendiri Watchdoc Documentary Dandhy Laksono dalam konferensi pers di Kantor AJI Indonesia, Jakarta. (Suara.com/Stephanus Aranditio).

Lawan pembunuhan KPK via TWK

the EndGame: Ronde Terakhir Melawan Korupsi, adalah film berdurasi 2 jam berisi kesaksian 16 pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus TWK serta terancam dipecat.

Baca Juga: Polri hingga Kejagung Diusulkan Lakukan TWK, DPR: Bukan untuk Pecat yang Kita Tidak Suka

Dalam film itu, pegawai KPK yang dibebastugaskan oleh Ketua Firli Bahuri memberikan kesaksian bahwa TWK diskriminatif.

Berdasarkan keterangan mereka, materi-materi dalam tes tersebut justru tak ada hubungannya dengan kompetensi mereka sebagai orang yang menangani kasus korupsi.

Tak hanya itu, materi TWK yang diberikan asesor juga berkecenderungan seksis terhadap perempuan pegawai KPK.

Sejumlah pertanyaan saat TWK yang dinilai diskriminatif dan kontroversial semisal memilih Pancasila atau Alquran?; Mau tidak untuk melepas kerudung?; Kalau pacaran ngapain aja?; dan atau, kenapa belum menikah?

Penonaktifan pegawai KPK yang tak lulus TWK berdampak pada terhentinya penyidikan sejumlah kasus korupsi jumbo.

Selain itu, dalam film the EndGame, para pegawai KPK yang memiliki latar belakang agama berbeda-beda membantah tegas isu 'Taliban'.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI