
"Saya dengar dari sosmed. Katanya tahun ini enggak diberangkatkan lagi. Tadinya saya gak percaya, bertanya-tanya, lalu dengar keputusan dari pak menteri," tukas Teti.
"(Alasan) Katanya karena pertama Covid-19, kedua Indonesia belum dapat kontak ke sana, untuk ke Arab," sambungnya.
Sementara itu, sang ibu, Mas'ah juga bersuara. Namun, dia mengaku takut apabila Presiden Jokowi marah dengan kelugannya.
Mas'ah menuturkan, dirinya kecewa tahun ini kembali batal melakukan ibadah haji. Terlebih lagi dirinya sudah sakit-sakitan dan terus berobat agar bisa pergi ke tanah suci.
"Kalau tahun 2022 mah harus berangkat, soalnya sekarang ibu sudah sakit-sakitan. Dari ibu yang gak muda, sekarang sakit-sakitan jadi berobat. Ibu berobat ke sana ke mari karena mau haji," tutur Mas'ah.
"Pas itu gak jadi lagi, kecewa deh. Sudah kecewa 1 kali, lebih kecewa lagi. Mungkin ada kendala corona, atau uang kepakai," pungkas dia.
Merespons hal itu, Menag Yaqut mengaku meminta maaf. Selain itu, muncul bantahan bahwa dana haji sudah dipakai pemerintah untuk keperluan lainnya.
"Saya minta maaf, pandemi Covid di semua belahan dunia masih tidak bisa dikendalikan, untuk melindungi jiwa jemaah haji. Tidak ingin haji yang harusnya jadi ibadah istimewa justru membawa musibah," tegas Menag Yaqut.
Baca Juga: Sisca Kohl Borong BTS Meal: Aku Tidak Beli Banyak Agar Para ARMY Kebagian