Seorang Remaja Dieksekusi Arab Saudi, Kelompok HAM: Itu Tidak Adil

Rabu, 16 Juni 2021 | 18:27 WIB
Seorang Remaja Dieksekusi Arab Saudi, Kelompok HAM: Itu Tidak Adil
Mustafa al-Darwish, remaja yang dianggap dieksekusi karena kejahatan saat ia remaja.[dok.Reprieve]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keluarga mengatakan mereka tidak diberitahu tentang eksekusi hari Selasa dan hanya mendengarnya melalui media online.

"Enam tahun lalu, Mustafa ditangkap bersama dua temannya," kata pernyataan yang dikeluarkan keluarga al-Darwish pada Selasa (15/6).

"Polisi membebaskannya tanpa tuduhan tetapi menyita teleponnya. Kami kemudian menemukan bahwa ada foto di telepon yang menyinggung perasaan mereka. Kemudian mereka menelepon kami dan menyuruh Mustafa untuk datang dan mengambil teleponnya, tetapi alih-alih mengembalikannya, mereka menahannya. ... Bagaimana mereka bisa mengeksekusi anak laki-laki karena foto di teleponnya?" jelas keluarga Al-Darwish.

Sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International, Human Rights Watch, dan organisasi hak hukum yang berbasis di Inggris, Reprieve, mendesak pihak berwenang Saudi untuk tidak mengeksekusi al-Darwish karena kejahatan yang mungkin dia lakukan saat di bawah umur.

Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memimpin hukuman mati dan telah melakukan beberapa eksekusi massal.

Tahun lalu, Raja Salman dari Arab Saudi memutuskan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur – yaitu siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun – tidak akan lagi dihukum mati. Sebaliknya pelaku akan divonis 10 tahun penjara.

"Eksekusi Mustafa al-Darwish sekali lagi menunjukkan bahwa klaim Kerajaan untuk menghapus hukuman mati untuk kejahatan masa kanak-kanak tidak benar," kata sebuah pernyataan dari Reprieve.

Direktur organisasi, Maya Foa, meminta para pemimpin Eropa untuk "menjelaskan bahwa eksekusi untuk kejahatan masa kanak-kanak tidak akan ditoleransi."

"Kekejaman eksekusi ini, tanpa peringatan, untuk kejahatan bergabung dengan protes sebagai remaja, adalah wajah sebenarnya dari Arab Saudi Mohammed Bin Salman - bukan janji-janji kosong tak berujung reformasi," Ali al-Dubaisi, kepala European Saudi Organization for Human Rights (ESOHR).

Baca Juga: Ini Keputusan Penting Kerajaan Arab Saudi yang Ditunggu Umat Islam Dunia

Menurut data ESOHR, dari 53 narapidana yang saat ini menghadapi kemungkinan hukuman mati, empat di antaranya dihukum karena kejahatan yang dilakukan ketika mereka berusia di bawah 18 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI