"Karena tahu salah, maka melakukan sebaliknya. Jadi seolah-olah tidak melakukan kesalahan. Kalau suami tiba-tiba berubah beliin barang branded, romantis, ngajakin dinner, dan lain sebagainya, kalau perubahan drastis dari yang biasanya," tuturnya.
Tetapi, orang yang berselingkuh juga bisa saja tidak merasa bersalah sehingga sikapnya tetap seperti biasa. Aimee mengatakan, perasaan tidak merasa bersalah dari perselingkuhan itu kemungkinan jadi tanda orang tersebut sebenarnya memiliki gangguan kejiwaan seperti antisosial.
"Orang yang selingkuh itu tidak ada diagnosis sakit khusus. Tapi kita harus lihat dulu apakah dia ada kepribadian yang antisosial. Karena salah satu ciri dari kepribadian antisosial itu memang berganti-ganti pasangan. Termasuk juga orang dengan kepribadian borderline," jelasnya.
Normalnya, orang yang terpergok selingkuh tentu akan merasa bersalah. Tetapi, kepribadian antisosial atau psikopat justru membuat orang tersebut tidak merasa tindakannya keliru.
"Kalau ada orang yang sudah selingkuh tapi enggak merasa bersalah, maka Anda harus hati-hati. Kemungkinan besar dia memiliki kepribadian antisosial atau psikopat," kata dokter Aimee.