Yuk! Simak Cerita Ini untuk Mengetahui Bagaimana Menyiapkan Ruang Belajar saat PTM

Selasa, 29 Juni 2021 | 18:13 WIB
Yuk! Simak Cerita Ini untuk Mengetahui Bagaimana Menyiapkan Ruang Belajar saat PTM
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna meninjau uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMP Santo Yusup, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). [ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selanjutnya, Pimpinan Aljbar Islamic School, Jakarta Selatan, Uchu Riza mengutarakan cerita persiapan PTM Terbatas di sekolahnya. Ia mengatakan, sebelum masuk kelas, para siswa siswa akan diarahkan untuk wajib mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang sudah disediakan. Hal ini sebagai bagian dari upaya sekolah untuk menerapkan kebersihan.

“Sejak bulan Juli 2020, sekolah kami menambah lebih dari 150 wastafel dengan perbandingannya adalah 1 banding 4 atau 1 wastafel untuk 4 siswa. Sebelumnya dalam setiap kelas juga disediakan satu wastafel,” tuturnya.

Ketika akan memasuki ruang kelas para siswa dianjurkan untuk bergantian masuk kelas dan berada pada lokasi dengan tanda yang sudah disediakan.

“Seluruh ruangan yang ada sudah diatur sesuai dengan kaidah protokol kesehatan guna mendukung upaya sekolah tatap muka dengan belajar yang aman dan nyaman. Ventilasi yang tersedia pun sangat memadai sehingga sirkulasi udara akan selalu berganti. Kelas-kelas juga cukup mendapatkan sinar matahari,” ujar Uchu Riza.

Selanjutnya, Kepala Sekolah SD Katolik Wijana Sejati Kota Mojokerto, Sr. M. Marsiana juga turut menyampaikan praktik baik pelaksanaan PTM terbatas di sekolahnya. Sebelum masuk ke dalam kelas, peserta didik wajib menginjak karpet yang sudah disemprot disinfektan selanjutnya diarahakan untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, serta selalu menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Untuk proses pembelajaran, peserta didik masuk secara bergantian 50 persen dari kapasitas kelas. Pelaksanaan pembelajaran pun dilakukan secara tatap muka dan daring.

“Bagi siswa yang tidak luring bisa mengikuti pembelajaran lewat daring. Peserta didik pun diajak berperan aktif dalam proses pembelajaran,” ujarnya.

Cerita menarik tentang persiapan PTM Terbatas pun disampaikan Guru Taman Kanak-kanak Langgeng Garjita, Kabupaten Cianjur, Ine Rahaju. Ia menuturkan bahwa karakteristik dari peserta didik usia dini sangat butuh untuk bergerak.

“Kelas diberi sekat antar anak 2x2 meter lalu setengah badan ke atas nya nanti ditutup dengan plastik sehingga mereka masih berhubungan pada saat di kelas, para guru memperhatikan dan memastikan masker yang digunakan oleh anak tidak dilepas, dan mengajak anak untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,” ujar Ine Rahaju.

Agar ruangan menjadi luas, lanjut Ine, TK Langgeng Garjita menggabungkan dua ruang kelas menjadi satu kelas dengan menambah pendamping satu orang.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Tetap Jalan, Ini Syaratnya

“Tadinya mau menggunakan shifting ketika kelas hanya maksimal 5 siswa per kelas. Namun karena di sini daerahnya dataran tinggi jadi tidak setiap hari siswa datang ke sekolah sehingga kami sepakat untuk dibuat dalam satu kelas dengan memakai dua kelas dengan dua guru,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI