Dituding Pro FPI hingga Dijuluki Asuhan Cikeas, Ketua BEM UI Tegaskan Ini

Rabu, 30 Juni 2021 | 17:46 WIB
Dituding Pro FPI hingga Dijuluki Asuhan Cikeas, Ketua BEM UI Tegaskan Ini
Leon Alvinda Putra, Ketua BEM UI pemberi gelar Jokowi King of Lip Service
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Leon Alvinda Putra dan logo PKS
Leon Alvinda Putra dan logo PKS

Diberitakan sebelumnya, Leon Alvinda pernah berkunjung ke Istana Negara saat SBY masih jadi presiden. Hal itu diungkapkan lewat cuitannya di Twitter pada 25 Juni 2013 silam.

Adapun unggahan Leon tersebut dibagikan salah seorang pengguna Twitter @Kangdede78, seperti dilihat pada Rabu 30 Juni 2021.

Lewat kicauannya tersebut, Leon Alvinda mengaku bersyukur lantaran mendapat kesempatan diundang SBY berkunjung ke Istana Negara.

Selain itu, ia juga mengaku bersyukur bisa bertemu dengan mendiang istri SBY yakni Ani Yudhoyono.

“Alhamdulillah dapat kesempatan berkunjung ke Istana Negara dan bertemu bu Ani,” tulis Leon Alvinda Putra.

Lewat kicauannya tersebut, Leon Alvinda mengaku bersyukur lantaran mendapat kesempatan diundang SBY berkunjung ke Istana Negara.

Selain itu, ia juga mengaku bersyukur bisa bertemu dengan mendiang istri SBY yakni Ani Yudhoyono.

“Alhamdulillah dapat kesempatan berkunjung ke Istana Negara dan bertemu bu Ani,” tulis Leon Alvinda Putra.

Selain itu, salah seorang relawan Jokowi yakni Kristia Budiarto juga membagikan sebuah postingan yang menunjukkan pimpinan BEM UI itu mendoakan Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca Juga: Keras! Ridwan Hanif: BEM UI Itu Nggak Ada Gunanya, Yang Ada Gunanya Itu BEM Gunadarma

Dalam postingan yang diunggah Leon pada 21 Oktober 2019 silam tersebut, tampak dirinya mendoakan PKS dan PAN agar tetap teguh menjadi partai oposisi Jokowi.

“Untuk pertama kalinya gue berdoa supaya PKS dan PAN tetap teguh dan berjuang sebagai oposisi pemerintahan,” cuitnya.

Hal itu, menurut Ketua BEM UI ini, lantaran sebuah koalisi pemerintahan yang gemuk dan menguasai legislatif dan eksekutif menunjukkan alam buruk bagi demokrasi di Indonesia.

“Koalisi yang gemuk, menguasai legislatif dan eksekutif merupakan alarm buruk bagi jalannya demokrasi kita,” tulis Leon Alvinda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI