Sebaliknya, ketika air di gelas meluber akan memberi dampak trickle down effect atau efek menetes ke bawah kepada masyarakat sekelilingnya.
"Harapan masyarakat terhadap layanan Dukcapil terus meningkat. Dulu layanan adminduk itu berbayar, sekarang diberikan gratis," tuturnya.
"Dulu layanan adminduk hanya di kantor Dinas Dukcapil, sekarang layanan diberikan jemput bola langsung mendekati masyarakat yang membutuhkan. Bahkan bisa diajukan dari rumah secara online sehingga warga bisa mencetak sendiri dokumennya dengan kertas HVS biasa," papar Zudan.
Sebelumnya, Tretan Muslim mengeluarkan unek-uneknya lantaran merasa mendapatkan kesulitan saat mengurus pembuatan KTP baru.
"Sebenarnya saya nggak ada masalah dengan negeri ini. Tapi begitu ngurus KTP baru, suruh fotocopy ini itu, bolak balik, pas dateng suruh daftar online, pas online websitenya SAMPAH," katanya di Twitter belum lama ini.
Bahkan saat mencoba menghubungi call centre, Tretan mengungkapkan kekesalannya karena tidak diangkat.
"Call centre ditelepon nggak ada yang angkat, ya ada yang salah dengan negeri ini, lebih baik dukcapil kasih ke Microsoft," cuitnya.
Akumulasi kekesalan Tretan pun akhirnya disampaikan dalam bentuk sindiran keras. Dia menyarankan agar para calo diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kalau ngurus apa-apa lebih cepet calo, mending calo aja diangkat jadi PNS, kalau PNS-nya sendiri cquaaaaaaaaakzzzzzzzzzxxxxxxxxzzz," imbuhnya.
Baca Juga: Kesulitan Mengurus KTP, Tretan Muslim: Lebih Baik Dukcapil Kasih ke Microsoft