JBK Indonesia Dorong Jokowi Umumkan Status Genting, Ini Alasannya

Sabtu, 17 Juli 2021 | 10:49 WIB
JBK Indonesia Dorong Jokowi Umumkan Status Genting, Ini Alasannya
Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak semua rumah sakit dikatakan Ahmad bisa dijadikan tempat perawatan COVID-19.

"Bahkan kalau semua jadi perawatan COVID-19 pun tetap tidak cukup," ungkapnya.

Menurutnya, rasio tempat tidur rumah sakit per populasi di Jakarta pada 2020 itu hanya ada sekitar 2,7. Dengan penduduk sebanyak 10 juta, berarti jumlah tempat tidur rumah sakit hanya 27 ribu.

"Artinya kalau tidak ada RSDC Wisma Atlet, dan lain-lain, (fasilitas kesehatan) sudah kolaps dari kemarin-kemarin," ungkapnya.

Pada realitasnya, terdapat 3.400-an orang sakit yang tidak tertampung di rumah sakit di Jakarta. 1.900-an orang tertahan di IGD dan 1.400-an orang masih mengantre untuk bisa masuk ke IGD.

Mereka pun terpaksa untuk menunggu di selasar RS, tenda darurat, puskesmas hingga rumah.

Akibat dari kondisi tersebut, kematian pasien yang tengah isolasi mandiri (isoman) pun melonjak. Untuk di DKI Jakarta saja rata-rata orang yang meninggal saat isoman bisa mencapai 45 orang per hari.

Melihat data LaporCovid-19 pada Jumat (16/7/2021) pagi, setidaknya terdapat 625 pasien isoman yang meninggal dunia. Laporan paling banyak datang dari Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur dan Jakarta.

"Ini berarti daerah lain di Jawa sebenarnya bisa jadi situasi faskesnya lebih parah atau setidaknya separah Jakarta," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi : Vaksin Berbayar Batal, Semua Vaksin Digratiskan

Itu baru masalah terkait tempat tidur rumah sakit, belum soal defisit oksigen, obat-obatan hingga tenaga kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI