Suara.com - Singapura melaporkan lonjakan kasus Covid-19 terbesar dalam 10 bulan terakhir setelah satu kluster terdeteksi di sebuah karaoke plus-plus.
Menyadur Al Jazeera Sabtu (17/7/2021), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 56 kasus pada hari Rabu (14/7). Sebanyak 42 kasus terdeteksi di klaster karaoke.
Kluster karaoke pertama kali terdeteksi ketika seorang wanita Vietnam mengunjungi dokter karena mengalami masalah pernapasan akut pada Minggu.
Wanita Vietnam tersebut memasuki Singapura pada Februari 2021 menggunakan visa jangka pendek dan disponsori oleh sang pacar yang seorang warga Singapura.
Pihak berwenang berhasil melacak bahwa wanita tersebut sempat mengunjungi tempat karaoke. Setelah itu, kasus lain mulai terdeksi.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) langsung terjun menginvestigasi penyebaran di kalangan pramuria yang kerap berpindah-pindah belasan KTV yang berbeda lokasi.
Jumlah kasus Covid-19 langsung melonjak drastis, dari 12 kasus pada Selasa (13/7) tembus 120 kasus hingga Jumat (16/7).
Meskipun aturan pembatasan sudah dicabut, Pemerintah Singapura masih melarang kelab malam dan karaoke untuk buka.
"Setiap outlet yang menyediakan layanan, permainan dadu, dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung kepada Channel News Asia.
Baca Juga: Kampanye Stop Baca Berita Covid-19 di Beberapa Daerah Ancam Keselamatan Publik
Setelah terjadi kluster tersebut, Ong Ye Kung memperingatkan polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar.