Pertama, usai dinyatakan positif, Kristina tidak ada penanganan lebih lanjut dan dilepaskan begitu saja dari Mamuju ke Mamasa.
"Setelah dinyatakan positif, dia dilepaskan begitu saja dari Mamuju naik mobil ke Mamasa tanpa ada tindakan termasuk tanpa APD. Intinya tanpa penanganan," ungkapnya.
Kedua, keluarga menyebut Kristina menjadi calon utusan utama. Cadangan pengganti Kristina berasal dari Pasangkayu.
Namun yang berangkat menggantikan Kristina berasal dari Mamasa.
"Adik kami ini calon utusan utama dan ada cadangan dari Pasangkayu. Tapi kenapa yang berangkat adalah anak dari Mamasa, bukan yang cadangan tadi," lanjutnya.
Ketiga, keluarga menyebut Kristina ditawari menjadi Paski Provinsi dan bebas memilih peran apapun.
"Adik kami ini ditawari jadi paski provinsi dan bebas pilih peran apa saja termasuk jadi pembawa baki kalau mau. Pertanyaannya, kalau benar dia positif, kok bisa ya jadi paski di provinsi," imbuhnya.
Keempat, keluarga menyebut setelah pulang dari Mamuju, Kristina melakukan tes PCR kedua. Hasilnya ternyata negatif.
Lebih lanjut, keluarga memohon keadilan untuk Kristina terkait permasalahan tersebut.
Baca Juga: Bikin Ngakak! Takut Jarum Suntik Saat Disuntik Vaksin Covid-19, Pria Ini Sampai Histeris
"Karena itu, selaku warga negara Indonesia, bangsa yang katanya beradab ini, kami mohon keadilan ditunjukkan kepada kami juga. Ada apa di balik kejanggalan yang kami temukan ini? Terima kasih," pungkasnya.
Hingga artikel ini disusun, kami masih mencari informasi konfirmasi, klarifikasi dari pihak terkait.
Komentar Warganet
Unggahan keluarga tersebut mendapatkan respon dari warganet lain.
"Viralkan sampai ke Istana Negara," balas warganet.
"Semangat rapatkan barisan. Pertanyakan sampai tuntas apa sebenarnya yang terjadi," komentar warganet.