Dalam kegiatan mengawal ambulans menuju TPU misalnya, para personel P.A.D.E terkadang harus berjumpa dengan pihak keluarga yang ingin ikut iring-iringan. Karena pemahaman dan SOP pengawalan mobil ambulans masih minim, tak jarang pulang para punggawa P.A.D.E harus memberikan edukasi soal pengawalan mobil ambulans.
"Sebelum pengawalan dilakukan, kami biasa saling koordinasi ke driver ambulans dan pihak keluarga, kalau misal ada yang ikut iring-iringan pake roda dua juga kami jelaskan roda empat juga, biar di jalan tidak terkesan ugal-ugalan," sebut Aziz.
Sebagai orang yang telah banyak makan asam garam dalam skena kawal mobil ambulans, Aziz punya cara tersendiri dalam menyikapi tingkah pengendara yang beragam. Pada intinya, dia tetap mengutamakan komunikasi yang baik agar meminalisir kesalahpahaman antara sesama pengguna jalan.
"Saya mikir hanya mau tolong orang, jadi jangan sampai terjadi mis-komunikasi dengan masyarakat yang lain," ungkap dia.
Tak hanya itu, menghormati sesama pengguna jalan adalah hal yang paling utama. Jika kegiatan pengawalan jenazah dipandang sebagai sesuatu yang arogan, Aziz tidak ambil pusing.
Pada intinya, kegiatan yang dilakukan oleh P.A.D.E adalah bentuk kerja kemanusiaan. Khususnya, membantu mereka yang harus mendapatkan pertolongan dengan segera.
"Jadi kami juga hargai pengguna jalan lain. Mereka mau ngomong apa terserah, kami sifatnya hanya relawan dan membantu dengan sifat kemanusiaan," imbuh Aziz.
Nyaris Kecelakaan
Cerita lain juga dibagikan oleh seorang anggota bernama Syahrul Setiawan (22). Pria yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek online ini kerap mendapat hambatan dalam kerja-kerja pengawalan mobil ambulans.
Baca Juga: Lihai Menembus Macet, Cerita Orang-orang yang Ikhlas Kawal Ambulans Covid Demi Kemanusiaan
Syahrul bercerita, pada suatu saat ada pengguna jalan lain yang memepet sepeda motor miliknya pada saat mengawal mobil ambulans. Bukannya menepi ke sisi kiri jalan, pengguna jalan itu justru banting stir ke arah kanan dan pada akhirnya menghalangi sepeda motornya.
Singkatnya, Syahrul mau tidak mau harus mengerem hingga pada akhirnya terseruduk mobil yang berada tepat di belakangnya.

"Alhamdulilah, tidak sampai jatuh," kata Syahrul.
Dihalang-halangi
Angkutan umum alias angkot juga kerap memberikan kejutan tak terduga pada saat aktivitas pengawalan ambulans berlangsung. Salah satu tingkah sopir angkot yang kerap membikin para personel mengelus dada adalah tindakan rem mendadak.
"Tapi sejauh pengalaman saat ngawal, angkot pasti langsung minggir, rata-rata sudah pada mengerti, cuma ada saja angkot bukannya minggir ke kiri, tapi malah ke kanan dan terkesan menghalangi ambulans. Itu bahaya. Akhirnya gua pinggirin pelan-pelan," ujar Syahrul.