"Suami dan saya sama-sama memiliki kontribusi dalam ekonomi keluarga. "Dengan meninggalnya suami saya tentu kami jadi lumpuh separuh."
"Dan saya harus ambil alih semua pemenuhan ekonomi keluarga," kata Hani.
Menurut Hani, setelah suaminya meninggal, ia langsung mencari tahu apakah suaminya memiliki utang, bagaimana kondisi bisnisnya, serta data pribadi di 'gadget' milik suaminya.
"Saya juga buta tentang bisnis suami, karena memang semasa hidup kami jarang sekali sharing tentang ini."
"Bidang kami berbeda jauh, saya dosen di bidang ilmu sosial dan pendidikan, sedangkan suami di kesehatan hewan," katanya.
"Kami juga tidak berbagi password hape dan laptop, karena komitmen kami saling mempercayai masing-masing."
Tapi Hani berhasil menemukan 'password' suaminya, sehingga ia bisa mencari tahu utang piutang terkait bisnis suaminya.
"Alhamdulillah ternyata tidak ada hutang besar yg harus saya selesaikan," kata Hani.
Bertahan dengan tabungan
Warga Bandung lainnya, Dyah Wirastuti, 56 tahun, adalah seorang sarjana psikologi yang memutuskan pensiun setahun lalu agar bisa lebih banyak berada di rumah mengurus keluarganya.
Baca Juga: Cara Membuat Tanda Tangan di Word Pakai Microsoft Office Signature Line
Suaminya, Doddy Abdul Karim, dosen jurusan olahraga di Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal bulan Desember 2020 karena COVID-19, meninggalkan Dyah dan dua orang anak mereka.