Namun, pada hari Jumat Muhyiddin berpidato yang disiarkan televisi nasional, mencari dukungan bipartisan agar dapat bertahan.
Dalam pidatonya, Muhyiddin berjanji akan mengajukan RUU amandemen konstitusi untuk membatasi posisi perdana menteri menjadi dua periode dan RUU anti-partai.
Namun, usulan Muhyiddin ditolak oleh PH, yang mengatakan bahwa usulan itu pada dasarnya adalah pengakuan terbuka bahwa ia telah kehilangan dukungan dari mayoritas Majelis Rendah. Sejak itu, blok oposisi memintanya untuk mundur.
UMNO juga mengatakan tidak akan mempertimbangkan tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi. Bahkan UMNO Menyebut tawaran tersebut sebagai penyuapan terbuka.
Media lokal melaporkan dengan mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Muhyiddin akan mengajukan pengunduran dirinya minggu depan.
Mohd Redzuan, anggota dewan tertinggi Bersatu, mengatakan bahwa Muhyiddin menyampaikan hal ini kepada sesama anggota parlemen partai pada hari Minggu.
"Kami baru saja menyelesaikan rapat. Besok, akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia akan menuju Istana Negara untuk mengajukan pengunduran dirinya," katanya, menurut Malaysiakini.
"(Tuan Muhyiddin) mengatakan dia harus mundur karena dia telah kehilangan mayoritas di parlemen. Kami, sebagai dewan tertinggi, harus mengikuti apa yang diatur dalam konstitusi federal." ujar Mohd Redzuan dikutip dari Malaysian Insight.
Baca Juga: Muhammadiyah Buka Kampus Pertama di Malaysia