Samakan Game Online dengan Opium, China Batasi Waktu Main 3 Jam Seminggu

Reza GunadhaABC Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 16:08 WIB
Samakan Game Online dengan Opium, China Batasi Waktu Main 3 Jam Seminggu
Ilustrasi game online. (Pexels/RODNAE Productions).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ken Yin, warga Sydney yang pindah ke Australia dari provinsi Guangdong pada tahun 2006 dan memiliki tiga anak, mengatakan bahwa sudah ada cara-cara yang bisa digunakan orangtua untuk mengatur kebiasaan bermain game online anak-anak mereka.

"Anak-anak saya bermain game online. Kami memiliki perangkat lunak yang dapat mengontrol [waktu bermain] mereka," kata Ken.

"Anda bisa menggunakan parental control pada perangkat dan sistem Microsoft, Google dan Apple, seperti berapa lama dapat log in [masuk] ke komputer dan game apa yang dapat dimainkan pada ponsel.

"Kalau kita butuh negara untuk membuat peraturan yang mengontrol waktu main game anak, apa peran orang tua?"

Hugh Davies, ahli game HP dari Universitas RMIT Melbourne, memberatkan pengaruh orangtua bagi anak dan mendorong mereka untuk menjadi panutan.

"Sangat penting juga bagi orang tua untuk merefleksikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar mulai dari TV, laptop hingga ponsel," kata Dr Davies.

"Bukan hanya untuk menjadi contoh bagi anak-anak mereka, tetapi juga demi kesehatan mereka sendiri."

Pertarungan melawan 'opium spiritual'

A man with glasses plays a video game on a phone. Image: Anak dan remaja di China dilarang untuk bermain game online dari hari Senin sampai Kamis. AFP: Chandan Khanna

Kecanduan game, atau gangguan akibat bermain game, telah bertahun-tahun menjadi permasalahan di China.

Beberapa media yang dikelola pemerintah sampai menyebut game online "opium spiritual".

Baca Juga: Seorang Wanita di China Bikin Bingung Dokter, Ngaku Tidak Tidur selama 40 Tahun

Menurut data dalam Pusat Informasi Jaringan Internet China, lebih dari 30 persen anak-anak China pada 2018 menderita gangguan akibat bermain game, yang baru-baru ini diakui sebagai penyakit oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI