Samakan Game Online dengan Opium, China Batasi Waktu Main 3 Jam Seminggu

Reza GunadhaABC Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 16:08 WIB
Samakan Game Online dengan Opium, China Batasi Waktu Main 3 Jam Seminggu
Ilustrasi game online. (Pexels/RODNAE Productions).

"Sangat penting juga bagi orang tua untuk merefleksikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di depan layar mulai dari TV, laptop hingga ponsel," kata Dr Davies.

"Bukan hanya untuk menjadi contoh bagi anak-anak mereka, tetapi juga demi kesehatan mereka sendiri."

Pertarungan melawan 'opium spiritual'

A man with glasses plays a video game on a phone. Image: Anak dan remaja di China dilarang untuk bermain game online dari hari Senin sampai Kamis. AFP: Chandan Khanna

Kecanduan game, atau gangguan akibat bermain game, telah bertahun-tahun menjadi permasalahan di China.

Beberapa media yang dikelola pemerintah sampai menyebut game online "opium spiritual".

Menurut data dalam Pusat Informasi Jaringan Internet China, lebih dari 30 persen anak-anak China pada 2018 menderita gangguan akibat bermain game, yang baru-baru ini diakui sebagai penyakit oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain membatasi waktu bermain, aturan baru China juga mewajibkan semua game online untuk dihubungkan ke sistem "anti-kecanduan" negara.

Perusahaan game juga dilarang untuk melayani pengguna yang tidak memiliki kartu identitas asli.

Molly Zhao, ibu tunggal yang bekerja sebagai pengusaha dari Sydney, mengatakan dia setuju dengan pendekatan China.

Dia mengaku seringkali menghadapi kesulitan menghentikan putrinya bermain game online selama berjam-jam.

Baca Juga: Seorang Wanita di China Bikin Bingung Dokter, Ngaku Tidak Tidur selama 40 Tahun

"Biasanya, saya sangat sibuk mengurus pekerjaan sehingga tidak bisa terus-menerus memeriksa apakah anak saya sedang belajar atau bermain game," kata Molly.

"Saya mengerti dan merasa kasihan pada putri saya. Dia merasa kesepian selama lockdown COVID dan cuma dapat menghabiskan waktu dengan teman-temannya melalui permainan itu.

"Tapi terkadang dia bisa bermain game sampai dua atau tiga jam. Itu sudah berlebihan."

Molly mengatakan dia akhirnya mencapai kesepakatan dengan putrinya untuk menghapus aplikasi game dari perangkat mereka.

"Aturan China ini akan sangat melegakan bagi orang tua. Jika Australia menerapkan aturan serupa, saya akan menerimanya," katanya.

"Kalau begitu putri saya bisa memainkan permainannya, dan saya tidak perlu memantau."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI