Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali membuka Kuliah Kewirausahaan Pemuda Kemenpora yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP), dengan tema “Strategi Meningkatkan Kapsitas Usaha”, secara virtual, Jumat (10/9/2021) pagi.
Dalam sambutannya, Amali menjelaskan, pihaknya melakukan kerjasama kuliah kewirausahaan pemuda dengan berbagai perguruan tinggi sebagai perwujudan untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat. Khususnya di kalangan perguruan tinggi.
“Sebab, kita tahu bahwa salah satu ukuran kemajuan perekonomian suatu bangsa atau kemakmuran suatu masyarakat itu ditunjukkan dengan besarnya persentase dari masyarakat yang bergerak di bidang kewirausahaan,” ujar Amali.
Menurut Amali, kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut dari salah satu dari lima program prioritas Kemenpora periode 2020-2024 yakni pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. Sebab, Menpora Amali menjelaskan cakupan kepemudaan dalam wilayah kerjannya sangat luas sehingga harus ada program prioritas yang difokuskan dalam periode kepemimpinannya.
“Itulah menjadi dasar program-program prioritas kami. Kami menjalankan kegiatan-kegiatan, salah satunya adalah penumbuhan minat wirausaha di kalangan pemuda. Khususnya para mahasiswa yang ada di perguruan tinggi. Mahasiswa harus kita persiapkan dengan benar-benar, selain mereka kita bekali dengan kemampuan akademik tetapi juga harus ada tambahan bekal buat mereka yakni kemampuan kewirausahaan,” katanya.
Amali mengingatkan bahwa para mahasiswa setelah mereka lulus dari perguruan tinggi akan berhadapan dengan persaingan yang luar biasa, terlebih untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Dia tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan perguruan tinggi negeri. Namun juga bersaing dengan perguruan tinggi swasta.
“Belum lagi akan bersaing dengan saudara-saudaranya atau saudara kita semua yang sekarang ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri,” ujarnya.
Di sisi lain, bangsa ini akan berhadapan dengan tantangan bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif.
“Kalau tidak dipersiapkan para mahasiswa yang nanti akan mengisi saat-saat itu dimana usia produktif akan lebih banyak, yang tadinya kita berharap bonus demografi ini menjadi manfaat buat bangsa ini, buat negeri ini, dia akan berkebalikan menjadi petaka buat negeri ini,” jelasnya.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Raih Penghargaan di Haornas 2021
Dengan demikian, pengetahuan kewirausahaan harus dibekali kepada para mahasiswa agar setelah lulus bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja. Bukan malah sibuk mencari lapangan kerja. Amali mengapresiasi UNP yang sudah menjadikan mata kuliah kewirausaan sebagai mata kuliah wajib yang diajarkan kepada para mahasiswa.