"Akibat dari semua ini, PKC percaya warga masyarakat akan mengganti agama dan keyakinan mereka dengan kecintaan dan pengabdian terhadap partai," tambah Anna Hayes.
Koneksi Islam ke dunia luar dicurigai
Pemerintah China meluncurkan rencana lima tahun pada tahun 2018 untuk "Sinkronisasi" Islam.
Dalam rencana tersebut, ajaran Islam diwajibkan mempromosikan "Islam dengan karakteristik China" dan patriotisme.
"Pemerintah China ingin Islam di China terlihat dan terdengar seperti China," kata David Brophy, pakar China di University of Sydney.
Ia mengatakan, segala sesuatu yang melambangkan koneksi ke dunia Islam yang lebih luas berpotensi dicurigai.
"Dalam hal ini, kita melihat bangunan yang menyerupai arsitektur Islam di Asia Selatan atau Timur Tengah dihilangkan kubahnya yang khas,” kata Dr Brophy.
"Ini telah terjadi di seluruh negeri, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan bangunan keagamaan," jelasnya.
Laporan Australian Strategic Policy Institute tahun 2020 memperkirakan sekitar 16.000 masjid di Xinjiang telah dihancurkan sejak 2017.
Pemerintah China membantah laporan tersebut sebagai "rumor".
Baca Juga: China Kembangkan Teknologi yang Mampu Melacak Data dari Mobil Buatan Asing
"Masjid-masjid dengan "arsitektur Arab yang indah" sekarang melebihi jumlah sekolah di beberapa daerah miskin di China," tulis Xi Wuyi dari Akademi Ilmu Sosial China di media sosial Weibo.