Visi Dua Seniman Membungkus Arc der Triomphe Akhirnya Jadi Nyata

Kamis, 16 September 2021 | 20:29 WIB
Visi Dua Seniman Membungkus Arc der Triomphe Akhirnya Jadi Nyata
Arc der Triomphe, Paris, Prancis. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Christo dan Jeanne-Claude pertama kali membuat rencana untuk membungkus tengara kota Paris ini sejak 60 tahun lalu. Kini, proyek tersebut akhirnya terealisasi.

Hari masih pagi di Paris, baru ada sedikit turis di jalan utama Champs Elysees yang biasanya ramai. Tapi diujung jalan itu, di Gerbang Kemenangan Arc de Triomphe, sudah banyak jurnalis yang sibuk meliput.

Para pekerja di atas gerbang itu juga sibuk mengatur dan menurunkan kain pembungkus berwarna biru perak, seluruhnya hampir seluas 25.000 meter persegi.

Inilah proyek kolosal membungkus Arc de Triomphe, sebuah impian lama duet seniman terkenal Christo dan Jeanne Claude, yang tidak bisa lagi menyaksikan bagaimana impian mereka terwujudkan.

Di antara kerumunan di sekitar gerbang itu, terlihat Vladimir Yavachev, keponakan Christo yang mengawasi jalannya proyek di Paris itu, sejak pamannya meninggal Mei 2020 lalu pada usia 84 tahun.

Jeanne-Claude sudah berpulang lama sebelumnya, tahun 2009. Arc de Triomphe secara resmi akan terbungkus mulai 18 September selama dua minggu.

Mendiang Christo sendiri bersikeras, karya seninya tidak memiliki pesan khusus, hanya untuk dinikmati saja.

Tapi hampir setiap orang yakin, ada makna tersembunyi di balik karya-karyanya. Dibayar senimannya sendiri dari penjualan karya Christo Vladimirov Javacheff dan pasangannya Jeanne-Claude Denat de Guillebon dikenal dunia dengan nama depannya saja,sebagai duo Christo dan Jeanne-Claude.

Sudah banyak karya spektakuler yang mereka hasilkan, antara lain membungkus gedung parlemen Jerman Reichstag di Berlin pada tahun 1995.

Baca Juga: Memble saat Lawan Club Brugge, Trio Lini Serang PSG Tuai Cibiran

Pembungkusan Arc de Triomphe menghabiskan biaya sekitar 14 juta euro. Uangnya berasal dari kantong sang seniman sendiri, hasil penjualan sketsa, montase foto, dan versi miniatur karya-karya seninya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI