Suara.com - Beredar curhatan guru honorer yang menjadi peserta ujian PPPK. Curhatan tersebut menceritakan perjuangan para guru honorer yang telah puluhan tahun mengabdi dan harus mengikuti ujian PPPK.
Perjuangan para guru honerer yang telah puluhan tahun mengabdi harus berakhir dengan kekecewaan.
Curhatan tersebut dibagikan oleh akun @Ono_Niha, Jumat (17/9/2021). Unggahan itu viral di media sosial.
Unggahan itu mewakili curhatan peserta PPPK yang menceritakan perjuangannya demi mengikuti ujian.
Kisah tersebut membuat warganet miris membaca curhatan guru honorer berusia tua harus mengikuti ujian.
"Curhat peserta PPPK. Untuk apa menguji kami honorer, apalagi bagi kami yang sudah di atas 45 tahun, kalau hanya sekedar membesarkan hati kami saja, sementara yang soal yang kami kerjakan tidak sesuai dengan pekerjaan yang kami lakukan di sekolah," tulis akun tersebut.

Diceritakan, soal yang diberikan sangatlah panjang. Hal itu membuat sejumlah guru berusia lanjut merasa kesulitan.
"Begitu panjang kali lebar soal yang harus dibaca, belum pilihan jawaban yang sama panjangnya, sudah sakit mata, sakit kepala, tidak bisa diungkapkan, cukup kami yang merasakan, lalu menerima hasil dengan kekecewaan," lanjutnya.
Meski demikian, mereka tetap semangat untuk mendidik siswa dan siswi di sekolah.
Baca Juga: Jalan Macet karena Pria Tuna Netra Lewat, Aksi Pengguna Jalan Bikin Warganet Naik Darah
Perjuangan PPPK
Dalam unggahan tersebut juga diceritakan tentang perjuangan guru honorer saat hendak mengikuti ujian.
"Drama kami mengikuti p3k. Dari kampung naik mobil kurang lebi 2 jam. Menuju pelabuhan yang dimana nanti kami naik kendaraan air speed boat kurang lebih 4 jam," curhatnya.
Mereka harus melewati sungai hingg lautan untuk menuju lokasi ujian PPPK.
Selain itu, mereka juga harus melakukan tes swab yang harus merogoh kocek Rp 130 ribu per orang.
Ketika mengikuti ujian, mereka disajikan soal yang di luar prediksi.