Jeritan Pedagang di Jakarta: Patuh Prokes, Tapi Belum Pernah Terima Bantuan Pemerintah

Senin, 20 September 2021 | 18:35 WIB
Jeritan Pedagang di Jakarta: Patuh Prokes, Tapi Belum Pernah Terima Bantuan Pemerintah
Jeritan Pedagang di Jakarta: Patuh Prokes, Tapi Belum Pernah Terima Bantuan Pemerintah. Bayu pedagang gorengan yang ditemui di kawasan Pondok Indah, Jaksel. (Raihan Hanani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih terus diperpanjang oleh pemerintah juga turut berimbas terhadap ekonomi masyarakat kecil, terutama para pedagang makanan dan minuman. Usaha mereka makin sepi pembeli.

Pedagang minuman bernama Saryoto (59) yang berjualan merasa pendapatannya semakin berkurang.

"Dagangan waktu pandemi ya kurang pendapatannya," kata Saryoto saat ditemui Suara.com di Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/9/2021).

Pedagang minuman yang berjualan disekitar komplek perumahan Pondok Indah  terhambat akibat diportal karena adanya penerapan PPKM. Namun demikian, menurut pria berumur 59 tahun tersebut, adanya pemberlakuan PPKM lebih baik dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Sepi, soalnya portalnya Pondok Indah kan ditutup semua jadi sepi. Tapi masih mending dari pada psbb," imbuh Sartoyo.

 Saryoto, pedagang minuman di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. (Raihan Hanani)
Saryoto, pedagang minuman di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. (Raihan Hanani)

Beliau bercerita sudah mulai berdagang minuman sejak awal virus Covid-19 menyeruak di tanah air. Sebelum berdagang minuman sempat mencoba usaha berdagang ayam bakar, namun usahanya bangkrut dan beralih berdagang minuman.

"Udah dagang dari 2019 pas mau Covid lah ya, sekitar 3 tahun. Dulu saya dagangnya ayam abis itu beralih ke minuman gini, gara-gara udah sepi sih makanya beralih," tuturnya.

Senasib, sependeritaan. Hal yang sama juga dialami pegadang gorengan bernama Bayu (25).

Akibat gempuran pandemi Covid-19, Bayu mengaku kesulitan mencari nafkah untuk istri dan anak semat wayangnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Jawa-Bali Tak Terapkan PPKM Level 4, Pemerintah Bolehkan Anak Masuk Mal

"Kurang lancar waktu masa pandemi gini usahanya mah," jelas Bayu saat ditemui di lokasi yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI