Taliban juga mengumumkan bahwa beberapa penjabat wakil menteri sudah ditunjuk. Tidak ada di antara mereka yang perempuan.
Organisasi internasional nonpemerintah, Amnesty International, pada Selasa menerbitkan penjelasan menyangkut kemerosotan kondisi hak asasi manusia sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Amnesty International mengatakan hak-hak perempuan di negara itu terancam dan bahwa aksi protes terhadap masalah tersebut mendapat tekanan keras.
Mujahid mengatakan saat konferensi pers bahwa "upaya sedang dijalankan" --menyangkut larangan bagi perempuan untuk bekerja.
Ia tidak memberikan keterangan rinci soal itu.
"Kami sedang berusaha memperkuat kabinet, dan Insya Allah, perempuan akan diberi beberapa posisi tertentu di bidang-bidang yang diperlukan, dan suatu hari kami akan mengumumkan (nama-nama mereka) di sini," katanya. (Sumber: Antara/Reuters)