Ilmuwan Temukan Ada Ledakan Meteor di Yordania 3.600 Tahun Lalu, Bukti Kehancuran Sodom?

Jum'at, 24 September 2021 | 19:47 WIB
Ilmuwan Temukan Ada Ledakan Meteor di Yordania 3.600 Tahun Lalu, Bukti Kehancuran Sodom?
Ilustrasi meteor sedang memasuki atsmofer Bumi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, wilayah ini pada awalnya merupakan salah satu lahan pertanian paling produktif di wilayah tersebut.

Wilayah itu awalnya juga sebagai daerah yang terus berkembang selama setidaknya 3.000 tahun. Tapi tiba-tiba tanah di wilayah itu dibanjiri garam dan menyebabkan tidak ada yang bisa tumbuh.

Misteri ini sedang diselidiki oleh para peneliti dari berbagai universitas, organisasi, hingga ilmuwan dari berbagai penjuru dunia.

Para arkeolog telah bekerja di situs Tall el-Hammam sejak tahun 2005. Penggalian arkeologi paling awal mengungkapkan adanya bahan yang tidak biasa, seperti pecahan bata lumpur, tembikar, abu, arang, biji, dan tekstil yang terbakar.

Penggalian berikutnya mengungkapkan adanya kehancuran yang luar biasa di wilayah tersebut.

Para peneliti mengesampingkan faktor yang sering dikaitkan seperti peperangan, kebakaran, letusan gunung berapi, atau gempa bumi.

Ilmuwan mengungkapkan jika faktor-faktor itu tidak mungkin menyebabkan jenis kerusakan yang mereka temukan di situs Tall el-Hammam.

"Setelah sebelas musim penggalian, ekskavator secara independen menyimpulkan bahwa bukti menunjukkan kemungkinan dampak kosmik," tulis tim dalam makalah mereka.

Meskipun bukti tersebut sudah ditemukan, bencana besar semacam itu masih belum dianggap cukup sebagai bukti karena tidak ada kawah di daerah tersebut.

Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini Cara Saksikan Hujan Meteor Orionid

Menggunakan sistem kalkulator dampak, 21 peneliti menentukan penyebab kehancuran yang paling mungkin adalah ledakan udara kosmik yang disebabkan oleh komet atau meteor.

Perhitungan para peneliti menunjukkan peristiwa seperti itu akan mengakibatkan kehancuran yang tidak biasa.

Ledakan itu juga diperkirakan menyebabkan masuknya garam dan menghasilkan hipersalinitas di tanah sekitarnya, dan akibatnya tidak ada tumbuhan.

"Kami pikir ledakan itu mungkin telah menguapkan atau memercikkan kadar racun dari air asin Laut Mati ke seberang lembah," tulis sekelompok kolaborator penelitian dalam sebuah artikel di The Conversation (arkeolog Phil Silvia, ahli geofisika Allen West, ahli geologi Ted Bunch, dan fisikawan ruang angkasa Malcolm LeCompte).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI