Pimpinan Tertinggi Pengungsi Rohingya Tewas Ditembak setelah Salat Isya

Kamis, 30 September 2021 | 13:10 WIB
Pimpinan Tertinggi Pengungsi Rohingya Tewas Ditembak setelah Salat Isya
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dia berlumuran darah. Dia dibawa ke rumah sakit MSF terdekat dan dinyatakan meninggal," kata Nowkhim dari tempat persembunyian.

Mohammad juga mengungkapkan jika setelah penembakkan tersebut, banyak pemimpin Rohingya yang bersembunyi untuk menyelamatkan diri.

Seorang pemimpin Rohingya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa Ullah dibunuh oleh kelompok ekstremis Arakan Rohingya Salvation Army.

Kelompok ekstremis tersebut juga bertanggung jawab atas serangan terhadap pos keamanan Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.

Tidak ada yang seperti dia

Pria 48 tahun tersebut muncul sebagai pemimpin ketika lebih dari 740.000 Rohingya berlindung di Bangladesh, setelah tindakan keras militer oleh tentara Myanmar di provinsi Rakhine pada Agustus 2017.

Ullah membentuk ARPSH di kamp Bangladesh beberapa bulan setelah kelompok itu mengungsi, dan membantu menyelidiki pembantaian yang dilakukan oleh tentara Myanmar dan milisi Buddha selama penumpasan.

Pada Agustus 2019, ia mengorganisir rapat umum besar-besaran di kamp Kutupalong, pemukiman utama Rohingya, yang dihadiri sekitar 200.000 orang. Rapat umum itu menegaskan kepemimpinannya di antara para pengungsi.

Dia juga sempat terbang ke Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan kebebasan beragama yang diselenggarakan oleh Departemen Luar Negeri AS dan dipimpin oleh presiden AS saat itu Donald Trump.

Baca Juga: Rombongan Pengantin Disambar Petir, 16 Orang Tewas

"Kami tidak mengharapkan pemimpin progresif lain seperti dia di kamp-kamp Bangladesh. Kami sangat sedih dengan kematiannya yang terlalu dini," tulis seniman Rohingya Mayyu Khan di Facebook.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI