Hal-hal tersebut yang menurut Novel membuat orang heran dengan wajah KPK di bawah kepimpinan Firli Bahuri. Komitmen Firli atas kesungguhannya menyelamatkan uang negara lantas dipertanyakan.
Kata Novel, semangat itu mesti dilakukan. Kalau semisal tidak berjalan, menurutnya ke mana lagi masyarakat Indonesia harus berharap.
"Belum lagi aktor intelektualnya, kepentingan korban yang enggak terpulihkan, begitukan penting, ya. Tapi, kok tidak tampak? Artinya kalau dibandingkan dengan semangat yang sebelumnya, jauh, jauh sekali."