Buntut Kisruh Kapal Selam, UE Tunda Perundingan Dagang dengan Australia

Senin, 04 Oktober 2021 | 12:00 WIB
Buntut Kisruh Kapal Selam, UE Tunda Perundingan Dagang dengan Australia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketegangan Trans-Atlantik Australia menandatangi kontrak pembelian 12 kapal selam bertenaga diesel pada tahun 2016 senilai USD 66 miliar.

Namun kesepakatan itu dibatalkan secara mendadak oleh Perdana Menteri Scott Morrison demi membeli kapal selam bertenaga nuklir milik AS dan Inggris.

Pembagian teknologi ini merupakan bagian inti dari Pakta Pertahanan AUKUS. Sebab itu pula Paris bersikap berang terhadap pemerintahan Amerika Serikat.

Prancis menuduh langkah kedua negara serupa "menusuk di punggung.” Oleh kelompok oposisi, pemerintah Australia dituduh tidak mengerjakan tugas dasar diplomatik dengan Prancis.

Selain Australia, Prancis juga memulangkan duta besarnya dari Washington. Sejak itu Presiden AS, Joe Biden, sudah menghubungi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk meredakan ketegangan.

Kedua kepala negara dijadwalkan bertemu akhir Oktober saat lawatan Biden ke Eropa. Prancis mengumumkan akan kembali mengirimkan duta besarnya untuk "menggiatkan kooperasi dengan pejabat AS,” tulis Gedung Putih dalam sebuah keterangan pers, pekan lalu.

Paris pun mengisyaratkan siap berdialog dengan Australia. Namun Canberra sejauh ini belum mengumumkan rencana pembicaraan telepon antara Morrison dan Macron.

Kepada AP, seorang pejabat Uni Eropa mengakui kisruh kapal selam berperan di balik keputusan menunda perundingan perdagangan bebas dengan Australia.

Hingga kini, belum ada kesepakatan yang bisa dirampungkan, katanya. Saat ini Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Australia, setelah Cina dan Jepang, namun di atas Amerika Serikat. rzn/yp (ap,rtr)

Baca Juga: Batal Beli Kapal Selam Prancis, Uni Eropa Lakukan Ini Pada Australia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI