"Dalam riwayat Darul Qutni juga dijelasan 'Tidak sah orang yang tidak berniat puasa pada malam hari" (HR. ad-Daru Quthni nomor 178." ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa membaca niat puasa cukup dalam hati, tidak perlu dilafalkan.
"Niat tempatnya di dalam hati, tidak membutuhkan lafaz khusus. Dalam mazhab Syafi'i pun diucapkan bagi orang yang memiliki kebimbangan. Sebenarnya asasnya dalam hati," pungkasnya.
Seperti itulah penjelasan bacaan niat puasa Arafah yang lengkap dengan arti dan tata cara melafalkannya. Harap diperhatikan.
Kontributor : Lolita Valda Claudia