Karena berita itu, pihak kerajaan menunda pernikahan yang tadinya akan dilangsungkan Februari 2018 sampai tahun 2020, dengan alasan agar kedua mempelai punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
Enam bulan kemudian, Kei Komuro berangkat ke sekolah hukum Universitas Fordham di New York untuk melanjutkan studinya.
"Pernikahan tanpa restu"
Ayah Mako, Putra Mahkota Akishino, mengatakan pada konferensi pers tahun 2018 bahwa tanpa menyelesaikan masalah keuangan, pernikahan tidak dapat dilangsungkan.
Namun pihak kerajaan tidak mengeluarkan pernyataan tentang kelanjutan status pertunangan itu, sehingga media berspekulasi dan memunculkan berbagai macam berita tentang kondisi Putri Mako.
Kei Komuro kembali ke Jepang bulan September lalu sebagai lulusan Fordham dan karyawan sebuah firma hukum New York.
Tetapi media mengecam penampilannya dengan kuncir kuda, yang dianggap media "tidak cukup sopan" untuk kalangan keluarga kerajaan.
Ketika Kei Komuro mengunjungi orang tua Mako minggu ini, media juga mengeritik karena dia terlambat datang akibat macet.
Media-media Jepang memberitakan bahwa pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro tidak mendapat restu keluarga kerajaan.
Baca Juga: Putri Mako Akhirnya Akan Menikah dengan Rakyat Biasa Oktober 2021
Setelah menikah, Putri Mako - yang belum pernah memiliki nama keluarga atau memegang paspor - bersiap untuk pindah ke New York bersama suaminya.