Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengizinkan 62 tempat karaoke di ibu kota untuk melakukan uji coba operasional mulai 2 sampai 15 November 2021. Namun, terdapat sejumlah pembatasan yang dilakukan karena harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Salah satunya seperti membatasi jam sewa ruangan atau room karaoke. Pengunjung maksimal hanya diizinkan bernyanyi paling lama tiga jam.
Hal ini diketahui berdasarkan Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI nomor 291/SE/2021 tentang Panduan Penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi Dan Penerapan Protokol kesehatan Dalam Rangka Uji Coba Pembukaan Usaha Karaoke Keluarga Masa PPKM Level 1 di Provinsi DKI Jakarta.
"Durasi pengunjung berada di dalam ruang bernyanyi maksimal 3 (tiga) jam dengan sebelumnya melakukan reservasi secara online menggunakan metode pembayaran non tunai (Cashless)," ujar Kepala Disparekraf DKI Andhika Permata, Jumat (5/10/2021).
Selain itu, pengelola harus memastikan semua alat bernyanyi seperti mic dan sound system sudah disterilkan terlebih dahulu. Makanan yang disajikan juga harus higienis dari pengolahan hingga penyajiannya.
"Memastikan kebersihan ruangan karaoke baik di pintu masuk, tempat duduk, meja dan memiliki sistem sirkulasi udara yang baik," katanya.
Pengunjung juga diminta untuk melakukan pemesanan room karaoke secara daring. Selanjutnya, sampai ke pembayaran juga diminta melakukan transaksi nontunai.
"Apabila tidak memungkinkan manajemen menyediakan sterilisator untuk memastikan uang tunai yang dibayarkan benar-benar steril dan bebas dari kuman/ virus," lanjut Andhika.
Selain itu, ada pembatasan kapasitas di masa uji coba ini. Maksimal tempat karaoke hanya boleh menerima 25 persen pengunjung dari kapasitas yang ada.
Baca Juga: Mulai Uji Coba, 62 Tempat Karaoke di Jakarta Boleh Dibuka
"Penggunaan ruang bernyanyi (room) dibatasi maksimal 50 persen yang dapat beroperasi dari jumlah ruangan yang tersedia," tutur Andhika.