Anak Perempuan Afghanistan Mulai Dijual Keluarga untuk Bertahan Hidup

Jum'at, 19 November 2021 | 19:49 WIB
Anak Perempuan Afghanistan Mulai Dijual Keluarga untuk Bertahan Hidup
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Program Pangan Dunia (WFP) di bawah PBB memperkirakan bahwa lebih dari separuh penduduk Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.

Kerawanan pangan meningkat, sebagian besar karena konflik dan ketidakamanan yang mengisolasi seluruh komunitas di sana.

WFP mengatakan bahwa sekitar 22,8 juta dari hampir 35 juta penduduk Afghanistan diidentifikasi rawan pangan akut. Angka ini termasuk ratusan ribu warga yang mengungsi akibat konflik sejak awal tahun.

"Sulit rasanya menukar anak untuk membayar utang. Kami tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kecuali anak kami sendiri,” kata Nazo, ibu Jamila.

Menyusul runtuhnya pemerintah Afghanistan, upaya bunuh diri juga meningkat dan warga bahkan lebih rentan terhadap penyakit psikologis dan mental.

Kemiskinan meningkat. Tidak adanya warna-warni dan keramaian dari jalan-jalan Kabul yang sebelumnya cerah dan ramai, membuat situasi suram ini makin kentara.

PBB: Sekarang waktunya untuk bertindak

Sementara penguasa baru Afghanistan masih berjuang mendapatkan pengakuan internasional dan mencegah keruntuhan ekonomi negara itu, organisasi kesejahteraan internasional menyerukan bantuan kemanusiaan segera.

Awal pekan ini pada pertemuan tingkat tinggi di Jenewa, Direktur Eksekutif WFP David Beasley menyerukan dukungan sesegera dan sebanyak mungkin.

Baca Juga: Demi Pekerjaan dan Hidup Baru, Warga Afghanistan Menyelundupkan Diri ke Iran

"Sekarang adalah saatnya, kita tidak bisa menunggu selama enam bulan, kita butuh dana segera sehingga kita dapat menyalurkan persediaan ke posisi awal sebelum musim dingin tiba," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI