Korban Modus Penipuan Visa Australia Sudah Keluar Uang Hingga Rp1,1 Miliar

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 24 November 2021 | 11:15 WIB
Korban Modus Penipuan Visa Australia Sudah Keluar Uang Hingga Rp1,1 Miliar
Ilustrasi Visa Passport. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya begitu cemas sampai harus mendapatkan bantuan psikiater," tutur Linh.

Kasusnya kini dalam penyelidikan kepolisian di Sydney.

Apakah koneksi bisa percepat proses visa?

Menurut peneliti keimigrasian pada Migration Institute of Australia, Jack Ta, seseorang yang mengaku memiliki koneksi untuk mengubah keputusan imigrasi merupakan perbuatan pidana.

"Saya tidak percaya adanya koneksi di Departemen Imigrasi dan pemerintah akan membuat prosesnya berbeda atau bahkan lebih cepat," kata Jack Ta kepada Sore Josh Szeps dari ABC.

"Koneksi hanyalah indikasi seberapa baik agen dalam melakukan pekerjaan mereka, dari sudut pandang reputasi," jelasnya

"Namun, pengakuan adanya koneksi ini adalah taktik yang sering digunakan oleh penipu," kata Jack.

Dia menyebut kasus yang dialami Linh semakin sering terjadi di Australia.

"Australia adalah salah satu negara tujuan yang paling diinginkan di dunia. Begitu banyak orang sangat ingin pindah ke sini, sehingga dengan mudahnya menjadi mangsa para penipu," ujar Jack.

Menurut data dari Divisi Penipuan Keimigrasian pada Departemen Dalam Negeri sebelum pandemi, Australia menerima rata-rata lebih dari 500 laporan penipuan visa per tahun sejak 2014.

Baca Juga: Indonesia-Kolombia Perkuat Kerja Sama Pariwisata Pasca-Bebas Visa

Bagaimana modus penipu keimigrasian?

Menurut David Stephens, para migran sangat rentan terhadap penipu karena situasi mereka memang berada dalam ketidakpastian sebelum menjadi penduduk tetap atau warga negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI