Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta kerjasama Eropa untuk mencegah imigrasi gelap pasca tragedi 27 migran meninggal di lepas pantai Calais.
"Ketika wanita dan pria ini tiba di tepi Selat, sudah terlambat," kata Macron, disadur dari Euronews Jumat (26/11/2021).
"Kita perlu memberdayakan mitra kita dan memperkuat kerja sama dengan Belgia, Belanda, Jerman, tetapi juga Inggris dan Komisi," tegas Macron.
Dalam sebuah percakapan melalui telepon, Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjanji untuk meningkatkan kerja sama menghentikan penyeludupan migran di Selat.
Prancis juga telah mengundang perdana menteri Belgia, Jerman, Belanda dan Inggris serta Komisi Eropa untuk membahas insiden Calais pada Minggu (28/11/2021).
Kecelakaan itu merupakan yang terbesar selama percobaan penyeberangan ilegal melalui Selat Inggris, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Tenggelamnya 27 migran tersebut juga terjadi ketika sejumlah besar migran berusaha menyeberang dari Prancis ke Inggris selama tahun ini.
Sebelumnya, Boris Johnson telah mengadakan pertemuan komite krisis pemerintah, COBRA, sebagai tanggapan atas tragedi tersebut.
Berbicara kepada wartawan di depan 10 Downing Street, Boris Johnson mengatakan dia sangat terkejut sangat sedih dengan tragedi itu.
Baca Juga: 27 Migran Tewas Tenggelam di Selat, Inggris dan Prancis Kerjasama Evakuasi Korban
"Pikiran dan simpati saya pertama-tama untuk para korban dan keluarga mereka. Ini adalah hal yang mengerikan yang mereka derita."