Seorang dokter di Afrika Selatan mengatakan puluhan pasiennya yang diduga terinfeksi varian Omicron hanya menunjukkan gejala ringan, seperti rasa kelelahan.
Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ada 30 pasien selama 10 hari terakhir yang dites positif COVID-19 dan semuanya pulih sepenuhnya tanpa harus dirawat inap.
Ilmuwan senior asal Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan dia "percaya bahwa vaksin yang ada kemungkinan akan memberikan tingkat perlindungan agar COVID-19 tidak berkembang menjadi parah," ujar Fauci dalam pengarahan tentang varian baru dengan Presiden Joe Biden, Minggu.
Para ilmuwan di Afrika Selatan sebelumnya mengatakan varian baru ini memiliki jumlah mutasi yang jauh lebih besar daripada varian sebelumnya seperti Beta atau Delta.
Namun rumah sakit prestisius di Roma, Italia, yakni Bambino Gesu mengatakan bahwa lebih banyak mutasi, tapi tidak lantas berarti lebih berbahaya, kata para peneliti.
Polemik pelarangan terbang
Pusat Pengendalian Penyakit Eropa juga telah menyatakan keprihatinannya bahwa Omicron dapat secara signifikan mengurangi efektivitas vaksin yang ada saat ini dan meningkatkan risiko infeksi ulang.
Banyak negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat. Sejumlah negara juga memberlakukan pembatasan perjalanan dari negara-negara di selatan Afrika, termasuk Qatar, serta Amerika Serikat, Inggris, Indonesia, Arab Saudi, Kuwait, dan Belanda.
Angola menjadi negara Afrika selatan pertama yang menangguhkan semua penerbangan dari tetangganya yakni Mozambik, Namibia, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Rekomendasi WHO mengenai Langkah yang Harus Dilakukan Terkait Varian Omicron
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada hari Minggu (28/11) meminta negara-negara lain untuk mencabut larangan perjalanan "sebelum kerusakan lebih lanjut terjadi pada ekonomi kita," ujarnya.