Pemimpin Afrika Anggap Negara Lain 'Afrofobia' Dalam Menanggapi Omicron

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 01 Desember 2021 | 12:10 WIB
Pemimpin Afrika Anggap Negara Lain 'Afrofobia' Dalam Menanggapi Omicron
Omicron. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dr Francis Collins, direktur Institut Kesehatan Nasional di Amerika Serikat mengatakan belum ada data yang menunjukkan varian Omicron ini menyebabkan gejala lebih serius dibandingkan varian sebelumnya.

"Menurut saya memang lebih cepat menular melihat betapa cepatnya virus ini menular di berbagai distrik di Afrika Selatan. Memang memiliki pertanda cepat menyebar dari orang ke orang lainnya, katanya.

Dr Collins mendukung pendapat para pakar kesehatan lainnya yang mengatakan dengan munculnya varian Omicron, warga harus tetap melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu vaksinasi, suntikan 'booster' danpenggunaan masker.

Menurut pakar masalah penyakit menular Amerika Serikat Dr Anthony Fauci diperlukan waktu dua pekan untuk memiliki data lebih pasti keseluruhan mengenai varian Omicron.

Salah satu perbatasan darat paling sibuk sekarang dibuka

Sementara itu warga Malaysia yang bekerja di Singapura bisa kembali bertemu dengan sanak keluarga mereka setelah dibukanya kembali perbatasan antar kedua negara yang sebelumnya ditutup hampir selama dua tahun.

Singapura dan Malaysia dihubungkan dengan jembatan yang disebut 'Causeway Bridge' di dekat negara bagian Johor Bahru, salah satu jalantersibuk di dunia.

Warga yang sudah menjalani vaksin penuhmenaiki bus terlihat melintasi perbatasan. Mereka menjalani tes sebelum menaiki bus dan juga setelah tiba di Malaysia.

AP/ABC

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News

Baca Juga: Munculnya Varian Omicron, Bagaimana dengan Nasib Pariwisata?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI