"Padahal pemerintah terus mengubah persyaratan agar status penduduk tetap berada di luar jangkauan mereka," kata Matt Kunkel.
"Pekerja dengan visa sementara mengalami eksploitasi di tempat kerjanya karena sistem tersebut menciptakan hambatan untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi," tambahnya.
Pihaknya mendesak perlunya perbaikan sistem visa tinggal yang lebih permanen, bukan jenis visa tinggal sementara.
"
"Kita perlu merombak sistem visa sehingga kehidupan pekerja tidak bergantung di tangan majikan, dan semua migran jangka panjang memiliki kesempatan untuk tinggal permanen," kata Kunkel.
"
Survei ini juga menemukan pekerja migran dengan visa tinggal sementara mengalami hambatan di bursa tenaga kerja.
Sebanyak 37 persen di antaranya mengaku ditolak saat melamar kerja karena bukan penduduk tetap.
"Perusahaan enggan merekrut pekerja migran ke posisi profesional karena kelanjutan pekerjaannya bergantung pada perpanjangan visa mereka,” kata hasil survei.
Baca Juga: Syarat Baru Warga Australia ke Luar Negeri, Termasuk ke Indonesia
Depresi karena ketidakpastian
Hannah (bukan nama sebenarnya), seorang analis data asal Turki, telah berada di Australia selama empat tahun dan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena status visa sementaranya.