Seorang juru bicara Angkatan Laut AS Carrier Strike Group 5/Task Force 70 menolak untuk mengungkapkan jarak kapal induk dari rig.
‘Tidak boleh sejengkal pun hilang’
China sedang dalam negosiasi dengan 10 negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk menuntaskan kode etik di Laut China Selatan, jalur air yang kaya akan sumber daya alam yang membawa setidaknya $3,4 triliun ke dalam neraca perdagangan tahunan.
Pembicaraan yang dilakukan di bawah naungan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dimulai kembali tahun ini setelah sempat terhenti karena pandemi.
Sikap China yang semakin agresif di Laut China Selatan telah memicu kekhawatiran di Indonesia, menurut empat sumber kepada Reuters.
Indonesia belum membuat klaim resmi atas wilayah Laut China Selatan di bawah aturan PBB, karena percaya bahwa luas perairannya sudah jelas diatur oleh hukum internasional.
Presiden China Xi Jinping telah mencoba untuk meredakan ketegangan antara China dan negara-negara Asia Tenggara, dengan mengatakan bahwa China "sama sekali tidak berusaha menghegemoni dan tidak merundung mereka yang kecil" di kawasan itu, seperti yang dikatakannya saat pertemuan puncak para pemimpin China-ASEAN bulan lalu.
Sementara menurut Farhan, Pemerintah Indonesia juga berupaya meredakan ketegangan akibat kebuntuan jalan keluar tersebut di depan umum. Para pemimpinnya memilih "sediam mungkin karena jika bocor ke media mana pun akan tercipta insiden diplomatik," katanya.
Rig sementara beroperasi hingga 19 November, setelah itu menuju perairan Malaysia.
Menko Polhukam Mahfud M.D. pergi ke Laut Natuna pekan lalu, tapi ia mengatakan kunjungannya tidak ada hubungannya dengan China.
Baca Juga: China-AS Kian Pamer Kekuatan, Panglima Andika Perlu Waspadai Konflik di Laut China Selatan
Dalam pernyataan publik Mahfud mengatakan “tanah dan perairan tidak boleh sejengkal pun hilang dari kekuasaan, kedaulatan hukum, dan teritori kita.”
Pengeboran telah selesai tepat waktu, menurut juru bicara Harbour Energy, operator Blok Tuna.
Dalam konfrontasi serupa dengan China pada 2017, Vietnam meninggalkan kegiatan eksplorasi.
REUTERS EXCLUSIVE
Diproduksi oleh Hellena Souisa.