Dianggap Menghina Tunarungu, Mensos Risma Didesak Minta Maaf dan Perlu Diberi Wawasan

Kamis, 02 Desember 2021 | 20:36 WIB
Dianggap Menghina Tunarungu, Mensos Risma Didesak Minta Maaf dan Perlu Diberi Wawasan
Mensos Risma hadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional. Dinilai Menghina Tunarungu, Mensos Risma Didesak Minta Maaf dan Perlu Diberi Wawasan. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Jakarta Free Barrier Tourism (JFBT) atau pejuang kesetaraan bagi kaum disabilitas, Cucu Saidah turut angkat bicara menanggapi aksi Menteri Sosial Tri Rismarini yang memaksa seorang anak yang menyandang tunarungu untuk berbicara di hadapan publik. Menurutnya, Risma perlu diberi wawasan tentang apa itu disabilitas. 

"Bu Risma perlu diberi wawasan tentang memaknai apa itu disabilitas dan apa prinsip dasar pemenuhan hak penyandang disabilitas," kata Cucu saat dihubungi, Kamis (2/12/2021). 

Cucu menilai kejadian tersebut harusnya jadi momentum merombak paradigma di lingkungan Kemensos terutama di jajaran petingginya. Menurutnya, Risma harus menyampaikan permohonan maaf khususnya ke para penyandang tuna rungu. 

"Minta maaf ke publik misal di media, enggak cukup," tuturnya. 

Cucu menambahkan, pasca kejadian tersebut seharusnya Kemensos mengadakan pelatihan atau diskusi terbuka. Nantinya hal itu harus diikuti oleh Risma agar timbul kesadarannya.

"Bu Risma menjadi peserta bukan sebagaimana biasa sebagai pejabat yang hanya datang membuka acara," tuturnya. 

Lebih lanjut, Cucu mengatakan, dari aksi Risma tersebut bukan hanya sekedar ketersinggungan. Tapi sikap menteri juga harus disorot. 

"Menurut saya ini bukan soal ketersinggungan, tetapi setingkat menteri bersikap yang humiliated (penghinaan), " tandasnya. 

Risma Disorot karena Paksa Tunarungu Bicara

Baca Juga: Mensos Risma Paksa Anak Tunarungu Bicara, Kiai Muda NU Lontarkan Kritik Keras

Sebelumnya, Mensos Tri Rismaharini dikritik seorang pria Tunarungu karena dinilai memaksa seorang anak yang menyandang tunarungu untuk berbicara di hadapan publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI