Ia meneruskan pendidikan S3 di bidang Ilmu Politik di University of Adelaide tahun 2000.
Sebelum melamar di Flinders University, ia sempat menjadi asisten profesordi National University of Singapore dari tahun 2000 sampai 2006.
Sebagai dosen yang mengajar bahasa dan politik Indonesia, Budi merasa bangga ketika ilmunya bisa menunjang karier para muridnya.
"
"Mantan murid-murid saya, anak Australia terutama ya, jago Bahasa Indonesia dan sekarang sudah ada yang bekerja di departemen, kementerian," ujarnya.
""Mereka kadang masih mengirim kabar. Saya bangga berhasil menelurkan generasi Australia yang belajar Bahasa Indonesia."
Sejak 2007, Budi mengatakan ia menyaksikan bagaimanatren minat belajar Bahasa Indonesia di Australiamulai turun dan terjadi hingga sekarang.
Padahal menurut ahli politik tersebut,peluang yang hadir dengan lebih memahami bahasa dan budaya Indonesia akan semakin banyak di masa depan, setelah Indonesia dan Australia mencapai kesepakatan kerja sama IA-CEPA.
"
"Indonesia akan dijadikan partner penting, lebih penting dari sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Tanpa Mahasiswa Asing, Bagaimana Nasib Masa Depan Universitas di Australia?
"