Jika tidak mau dikritik, Habib Bahar menyarankan agar pejabat menjadi rakyat biasa saja, jangan menjadi bagian dari pemerintahan.
"Sekali lagi, kalau enggak mau dikritik ya jangan jadi pejabat. Kalau gak mau dikritik jangan jadi pemerintah. Jadi rakyat biasa aja," kritik Habib Bahar.
Mendengar itu, Refly Harun pun juga menambahkan pesan bagi rakyat. Ia mengatakan seluruh masyarakat memiliki kewajiban untuk menjadi bagian dari pemerintahan, yakni dengan berani mengutarakan kritikan.
"Saya sering mengatakan, jadi salah satu kewajiban rakyat adalah berpartisipasi dalam pemerintahan. Nah, salah satu cara berpartisipasi adalah mengingatkan," pesan Refly Harun.
Menag Yaqut Jadi Menteri yang Dianggap Layak Direshuffle
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) memaparkan pendapat masyarakat terkait menteri-menteri yang layak diganti atau reshuffle.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi sosok yang paling banyak dipilih masyarakat untuk direshuffle.
IPO mengelompokkan daftar menteri sesuai dengan bidangnya. Seperti bidang PMK, terdapat tiga nama menteri teratas yang menurut masyarakat layak direshuffle.
Menag Yaqut dipilih oleh 42 persen responden sebagai menteri yang harus direshuffle. Sementara urutan kedua ditempati oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali yang dipilih 23 persen responden.
Baca Juga: Dekat dengan Ayahnya yang Muslim, Ini yang Membuat Sophia Latjuba tak Memilih Islam
Untuk peringkat ketiga diduduki oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang dipilih 21 responden.